Tergambar, tiga titik jadi kelemahan Timnas selama ini. Yakni, di posisi kiper, wing kanan dan striker. Apalagi di round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti, Timnas Indonesia akan menghadapi negara - negara kuat asia yang sudah menjadi langganan tetap Piala Dunia.
Gayung bersambut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo pada keterangan persnya sudah memberi gambaran akan kembali melakukan naturalisasi pemain dalam waktu dekat. Langkah ini tak lain guna menambah kekuatan Timnas.
Di berbagai platform media, sudah ramai beredar nama-nama pemain naturalisasi grade A akan dinaturalisasi. Semua tentunya bermuara pada kebutuhan tim, serta keinginan sang pelatih STY.
BACA JUGA:Begini Skenario Buat Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026!
BACA JUGA:Jangan Ngaku Pecinta Bola Kalau Belum Tahu 15 Aturan Sepakbola di Dunia Sesuai IFAB
Belakangan, nama Ole Romeny pun mencuat. Striker utama Eredivisie Liga Belanda, FC Utrecht tersebut dianggap sosok tepat yang lama dicari-cari selama ini.
Dengan postus 185 CM, pemain dengan nilai pasar Rp13,91 ini diyakini jadi tandem mematikan Timnas bersama Ragnar Oratmangun di sisi kanan dan Raffael Struick di sisi kiri.
"Saya akan mencari terus pemain-pemain depan yang lain. Kalau ada pemain berdarah Indonesia dan performanya baik, pastinya akan diajukan lagi (naturalisasi)," kata STY dalam konferensi pers usai laga melawan Filipina.
Diketahui, Timnas Indonesia akan menjalani 10 pertandingan pada round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai September 2024 hingga 10 Juni 2025.
AFC bakal menggelar pengundian untuk membagi 18 negara ke tiga grup putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 Juni 2024.
Tiga juara dan runner-up grup putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan lolos ke putaran final di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat pada 11 Juni-9 Juli 2024.
Pembagian pot drawing putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia:
Pot 1: Jepang, Iran, Korea Selatan
Pot 2: Australia, Qatar, Irak
Pot 3: Arab Saudi, Uzbekistan, Yordania
Pot 4: Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain