Bangun Kolaborasi Nilai Religi, Budaya dan Olahraga

Senin 13 Nov 2023 - 22:41 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Sumarlin

CURUP, KORANRB.ID – Untuk meningkatkan kualitas peserta didik di SMAN 2 Rejang Lebong khususnya, dan di Kabupaten Rejang Lebong pada umumnya, Senin (13/11) SMAN 2 Rejang Lebong secara resmi menggelar event tahunan Smanda Expo 2023 yang dilaksanakan selama sepekan, 13-18 November 2023.

Dalam gelaran tahun ini, SMAN 2 Rejang Lebong mengusung tema “Menumbuhkan Karakter Integritas dan Sportivitas dalam Bingkai Religi, Seni Budaya, dan Olahraga”. Dimana ada beberapa kegiatan perlombaan yang dilaksanakan mulai dari lomba story telling, lomba badminton, turnamen bola basket, lomba tari kejei, turnamen bola voli, lomba menyanyi solo song, lomba e-sport, lomba MTQ, lomba senam kreasi, lomba cosplay, bazaar kewirausahaan, hingga bazaar pelajar Pancasila.

Kepala SMAN 2 Rejang Lebong, Pedito Alam, M.Pd mengungkapkan event ini digelar sebagai media dalam menyalurkan kreasi dan kreativitas pelajar se Kabupaten Rejang Lebong khususnya dan Provinsi Bengkulu pada umumnya. Karena menurutnya peserta dalam beberapa mata lomba Smanda Expo ini tak hanya berasal dari Kabupaten Rejang Lebong semata, melainkan juga ada yang dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bengkulu, seperti Bengkulu Selatan, Kepahiang, Lebong dan Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Bawa Hasil KTT OKI ke Presiden Biden, Jokowi Berkunjung ke Amerika Serikat

“Kita meyakini penuh bahwa para siswa-siswi ini selaku generasi muda penerus cita-cita bangsa, memiliki banyak potensi dan kreativitas yang belum dikembangkan secara maksimal. Melalui event tahunan Smanda Expo ini, kami dari SMAN 2 Rejang Lebong ingin ambil bagian dalam memfasilitasi pengembangan potensi dan kreativitas anak bangsa, khususnya di Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu,” terang Pedito.

Ia menambahkan, selain itu event Smanda Expo ini juga sebagai ajang silaturahmi para pelajar dan guru-guru antar SMA/SMK yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Menurutnya dengan kompaknya para guru-guru SMA/SMK se Kabupaten Rejang Lebong dalam membangun potensi pelajar, ia akan optimis kedepan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong akan memiliki banyak generasi muda yang siap ikut andil dalam pembangunan daerah di berbagai bidang.

“Kita harapkan ada feedback positif dari event-event seperti ini terhadap tumbuh kembangnya kualitas generasi muda Kabupaten Rejang Lebong kedepan. Dimana kita ketahui tantangan kedepan akan semakin berat dan kita membutuhkan generasi muda yang siap untuk menghadapi seluruh tantangan pembangunan yang ada kedepan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah, SH menyambut baik pelaksanaan event Smansa Expo 2023 ini. Ia berharap event-event seperti ini tak hanya SMAN 2 Rejang Lebong saja yang melaksanakannya, namun juga seluruh SMA/SMK se Kabupaten Rejang Lebong bisa melaksanakan kegiatan serupa secara bergantian. 

BACA JUGA:Residivis Dua Tahun jadi Bandar Narkoba

Hal ini agar silaturahmi yang dibangun antar siswa dan dewan guru pun semakin kuat, yang tentunya diharapkan kedepan akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah.

“Saya berharap sekolah-sekolah lain bisa melaksanakan kegiatan seperti ini, termasuk sekolah-sekolah di wilayah Lembak yang selama ini dikenal rawan. Karena ini momen silaturahmi antar pelaku pendidikan di Rejang Lebong, juga sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas dan potensi generasi bangsa ke depannya,” ujar Wabup.

Dalam kesempatan itu, Wabup juga mengingatkan kepada para pelajar, khususnya siswa SMA se-Kabupaten Rejang Lebong agar jangan menjadi generasi bangsa yang cengeng. Generasi cengeng yang dimaksudkan Wabup adalah generasi yang manja dan tidak bisa mempin dirinya sendiri dalam menghadapi situasi apapu. 

Ia mencontohkan beberapa kejadian yang ada di Kabupaten Rejang Lebong belakangan, dimana banyak pelajar yang dimarah oleh guru lantaran membuat kesalahan di sekolah, namun kemudian tak terima dan mengadu kepada orang tuanya.

“Kepada siswa-siswi, khususnya siswa yang laki-laki ini. Kalau tidak mau ditegur dan dimarah sama guru, nggak usah sekolah. Sampaikan kepada orang tua kalian, bahwa ketika kalian berangkat dari rumah menuju sekolah, semua yang terjadi pada diri kalian merupakan tanggungjawab dewan guru dan seluruh jajaran di sekolah,” tegas Wabup.

Wabup mengatakan, guru tidak mungkin memarahi murid tanpa sebab. Setiap sanksi yang diberikan oleh para guru tentu sudah memiliki pertimbangan tersendiri. Jangan sampai guru akhirnya bersikap apatis terhadap kelakuan para siswa, yang disebabkan guru tidak mau lagi terlibat persoalan lain ketiga menegur dan memberikan sanksi sebagai bentuk binaan kepada peserta didik. Sehingga akhirnya berdampak pada kualitas generasi penerus bangsa ini ke depannya.(sly)

Kategori :

Terkait