ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Utara (BU) mendatangi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Risert dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Hal ini terkait pengajuan bantuan sosial untuk siswa dari keluarga prasejahtera atau keluarga miskin.
Kadis Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajad, SKM menerangkan jika kedatangan mereka ke Kemendikbud Ristek tersebut dalam rangka sinkronisasi data.
Ia mengajukan data siswa yang berasal dari keluarga miskin menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Dinas Sosial.
BACA JUGA:4 Hari Lagi Pulang, Barang Jemah Haji Bengkulu Tiba Lebih Dulu
BACA JUGA:PPDB SD 24 Juni, SMP 1 Juli, Ancam Polisikan Pelaku Pungli PPDB
Sehingga base data yang terkait dengan kesejahteraan, bantuan sosial hingga penerima biaya iuran berasal dari satu data sosial.
“Kita harapkan siswa dari keluarga prasejahtera bukan hanya mendapatkan keringanan biaya atau penunjang belajar melalui Program Indonesia Pintar (PIP), tetapi juga mendapatkan bantuan sosial,” terangnya.
Saat ini permasalahan data sosial di Bengkulu Utara dinilainya sudah mendekati valid. Ini setelah Dinas Sosial memberlakukan program pendataan dan melatih operator sosial di tingkat desa.
“Sehingga pendataan tidak lagi terpusat di kabupaten yang jenjangnya sangat penting. Apalagi saat ini sudah ada operator sosial desa yang melakukan pendataan langsung sesuai dengan kondisi masyarakatnya,” jelasnya.
BACA JUGA:Minggu Pagi, Listrik 25 Desa di Bengkulu Utara Dipadamkan, Cek Jadwal dan Lokasi
BACA JUGA:Penyidikan Dugaan Korupsi BUMDes Gardu Bengkulu Utara, Ini Perkembangan Terbarunya
Data data kesejahteraan sosial yang diinput oleh operator sosial tingkat desa bukan hanya terkait kondisi ekonomi masyarakat. Tetapi juga profile masyarakat serta bantuan sosial yang mereka dapatkan.
Diantaranya, status anak yang masih menempuh pendidikan di setiap keluarga.
“Sehingga kita memiliki basis data sosial yang sangat lengkap dan valid, karena pendataan dilakukan langsung di tingkat desa. Semua profil masyarakat prasejahtera lengkap dan bisa digunakan, termasuk oleh Kemendikbud Ristek,” ungkap Agus.