Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah itu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan, saat ini daerah itu sudah memasuki musim hujan setelah beberapa bulan sebelumnya mengalami musim kemarau panjang.
"Saat ini sudah masuk musim hujan, sehingga potensi terjadinya bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan petir bisa kapan saja berlangsung," kata dia.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Lakukan Pelayanan Jemput Bola Administrasi Penduduk
Dia menjelaskan, perubahan musim dari kemarau ke musim hujan ini harus diwaspadai warga Rejang Lebong tersebar dalam 15 kecamatan, sehingga tidak menjadi korban jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Ancaman bahaya hidrometeorologi ini, kata dia, selalu disampaikan pihaknya kepada masyarakat Rejang Lebong yang tinggal di beberapa titik yang rawan terjadi bencana.
Sejauh ini pihaknya sendiri sudah meningkatkan pemantauan kondisi lapangan serta berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan guna menyiapkan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Komitmen Wujudkan Transformasi Pelayanan Kesehatan
Menurut dia, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam di daerah itu pihaknya telah menyiagakan personel pusdalops, relawan BPBD tersebar dalam 156 desa dan kelurahan, di mana setiap desa/kelurahan terdapat lima relawan.
Selain itu BPBD Rejang Lebong juga sudah menyiagakan peralatan pendukung penanggulangan bencana alam diantaranya satu unit alat berat jenis loader, mobil tangki, mobil dapur umum, logistik bantuan bencana dan lainnya.(*)