KORANRB.ID - Kegiatan mendaki gunung memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan pencinta alam. Mendaki gunung tidak hanya sekadar aktivitas fisik tetapi juga merupakan simbol dari cinta dan penghormatan terhadap alam.
Dahulu, mendaki gunung adalah sebuah petualangan yang mendidik karakter dan memberikan makna mendalam tentang kehidupan dan hubungan manusia dengan alam.
Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan dan karakteristik para pendaki gunung mengalami perubahan signifikan yang membawa berbagai dampak, termasuk dampak negatif terhadap lingkungan gunung itu sendiri.
Pada masa lalu, pendakian gunung sering kali dilakukan dengan tujuan yang sangat berbeda dari sekarang. Pendaki gunung dulu mendaki untuk petualangan dan mencari makna hidup.
BACA JUGA:Ya Allah, Bayi Perempuan Dibuang di Depan Gudang Bulog Bengkulu, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Ternyata Ini yang Terjadi Jika Mengkonsumsi Makanan yang Direbus
Setiap pendakian adalah kesempatan untuk membentuk karakter, menguji ketahanan fisik dan mental, serta mendidik jati diri melalui tantangan alam.
Ada beberapa perbedaan pendaki dulu dan sekarang--Arie Saputra Wijaya/RB
Para pendaki ini memiliki pengalaman dan keterampilan yang cukup, baik dalam teknik hidup di alam terbuka maupun dalam hal konservasi.
Mereka benar-benar menikmati keindahan alam, melakukan observasi mendalam, dan memaknai setiap langkah dalam perjalanan mereka.
Di sisi lain, pendaki gunung saat ini sering mendaki dengan tujuan yang lebih dangkal, seperti eksistensi, gengsi, dan hiburan semata.
Banyak dari mereka yang mendaki hanya untuk mendapatkan foto selfie yang menarik atau foto quotes di atas kertas sebagai kenang-kenangan untuk media sosial.
BACA JUGA:Pemilih Tiap TPS Bertambah, Jumlah TPS Pilkada Bengkulu Utara Berkurang 397 Unit
BACA JUGA:Punya Solidaritas Tinggi! Berikut 5 Fakta Unik Serigala
Hal ini menyebabkan adanya pergeseran nilai di mana kegiatan mendaki tidak lagi dilihat sebagai cara untuk menyatu dengan alam dan mendidik diri sendiri, melainkan sebagai cara untuk menunjukkan eksistensi diri di dunia maya.