Harga Kopi Terus Meroket, Petani Semakin Khawatir, Ini Pemicunya

Rabu 03 Jul 2024 - 00:01 WIB
Reporter : Heru Pramana Putra
Editor : Patris Muwardi

Kondisi ini tak lepas dari tren kebutuhan kopi dunia setiap tahun terus meningkat yang tak diimbangi dengan pasokan kopi dunia. 

Apalagi, 2 negara utama eksportir kopi yakni Vietnam dan Brazil masih dalam proses peningkatan hasil panen. Hal ini terjadi lantaran, hasil panen di kedua negara mengalami gangguan cuaca ekstrem. 

"Setidaknya tren harga naik ini bisa bertahan hingga 2026," prediksi Nata. 

Dengan kondisi di atas, petani kopi di Indonesia khususnya di Kabupaten Kepahiang dapat memanfaatkan cela tersebut guna meningkatkan hasil produksi panen. 

Di Kabupaten Kepahiang, dengan kondisi lahan perkebunan kopi tinggal tersisa sekitar 24 ribu saja, hasil produksi panen yang dihasilkan petani masih rendah. 

Data terakhir BPS menyebutkan, hasil panen petani kopi di Kabupaten Kepahiang masih di kisaran 19 ribuan ton per tahun. 

BACA JUGA: 11 Polisi Kepahiang Terima Penghargaan di HUT Bhayangkara, Termasuk Personel Kena Tikam Saat Gerebek Judi

BACA JUGA:TGR Miliaran Rupiah Harus Lekas Dikembalikan

"Ya, hasil panen petani kita masih rendah. Namun, untuk tahun ini secara umum lebih meningkat dari tahun lalu," kata Nata. 

Selaku Wabup Kabupaten Kepahiang, pihaknya akan tetap konsen dalam upaya meningkatkan produksi kopi di Kabupaten Kepahiang.

Pemkab, lanjutnya akan tetap fokus mengembangkan produksi kopi dengan 2 metode. Yakni, dengan cara sambung dan replanting yang saat ini tengah serius dikembangkan Pemkab Kepahiang. 

Lahan percontohan atau demplot pun, sudah tersedia di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang. 

"Di Bogor Baru, kopi yang kita kembangkan dengan sistem pagar. Kita akan kombinasikan pengembangan kopi di Kepahiang, baik dengan cara stek maupun replanting," kata Nata. 

Terkait pengembangan kopi dengan sistem replanting, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Ir. Taufik sebelumnya telah menyampaikan, kalau demplot replanting kopi seluas 8 hektare dan 1 hektare dikelola khusus Pemkab Kepahiang. 

Ia mengklaim, dengan replanting kopi mampu meningkatkan produktivitas kopi dari rata-rata 700 Kg per hektare sebagaimana yang dihasilkan mayoritas petani  kopi Kepahiang saat ini. 

Dengan sistem raplanting, menurutnya hasil panen kopi dapat meningkat hingga mencapai 2 ton per hektare.

Kategori :