KORANRB.ID - Dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat selama musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong,
kini tengah bersiap secara intensif dengan menyiapkan tim siaga yang bertugas mengantisipasi terjadinya karhutla.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Drs. Shalahudin, M.Si menyatakan bahwa langkah-langkah preventif telah diambil, mengingat sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Bengkulu, telah memasuki musim kemarau.
Selain itu, fenomena el Nino yang diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan ke depan diperkirakan akan memperparah kondisi kekeringan.
BACA JUGA:Populasi HPR di Rejang Lebong Meningkat, Capai 35.000 Ekor
BACA JUGA: Kodim Tambah Personel Wilayah Rawan Pilkada 2024, Dandim: Kita Tambah 500 Personil
Dalam upaya mengantisipasi terjadinya karhutla, BPBD Rejang Lebong telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC).
Tim ini dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran, termasuk mobil tangki dan selang air, untuk merespon cepat jika terjadi kebakaran.
Langkah ini tidak hanya penting untuk mencegah meluasnya kebakaran tetapi juga untuk memastikan bahwa penanganan dapat dilakukan dengan segera dan efektif.
“Penyiagaan TRC merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak karhutla,” jelas Shalahuddin.
BACA JUGA:Dinsos Rejang Lebong Evakuasi 10 ODGJ yang Sering Meresahkan Masyarakat
Shalahudin menjelaskan bahwa potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rejang Lebong setiap tahunnya terjadi di beberapa kecamatan di wilayah Lembak.
Wilayah ini memiliki iklim yang panas dan kering, sehingga lebih rentan terhadap kebakaran.
Kecamatan-kecamatan yang sering mengalami karhutla antara lain Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Binduriang.