“Sesuai arahan Pj Bupati, fokus kita saat ini terhadap ibu hamil.
Jangan sampai lagi ada bayi lahir stunting di Bengkulu Tengah.
Makanya kedepan kami akan melakukan penanganan khusus terhadap ibu hamil,” sampainya.
Kemudian ke depan rumah pangan entas stunting (Rumpes) masih akan tetap beroperasi seperti biasa.
BACA JUGA:Mirip Alien! Berikut 7 Fakta Unik Isopod Raksasa, si Kutu Laut
Namun nanti semua makanan yang berada di Rumpes tidak lagi diberikan kepada anak stunting.
Makanan nantinya akan diberikan untuk keluarga berisiko stunting dan keluarga yang ekonominya sulit.
Namun di sisi lain Barti menegaskan, pihaknya juga akan tetap melakukan penanganan terhadap anak yang mengidap stunting.
Jadi saat ini ada dua tindaklanjut yang dilakukan, baik itu terhadap ibu hamil dan anak stunting.
BACA JUGA:Bertamu ke Rumah Istri Orang, Oknum Polisi di Lebong Diberi Sanksi Potong Kambing dan Nasi Punjung
“Pemerintah pusat melakukan pertubahan target angka stunting untuk tahun 2024, dari 14 persen menjadi 17,07 persen,” bebernya.
Pada intinya Pemkab Bengkulu Tengah akan terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting di Bengkulu Tengah.
Salah satunya dengan optimalisasi pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting.
“Kemudian peningkatan mutu layanan kesehatan, peningkatan Sapras kegiatan fisik dalam mendukung Germas dan pemenuhan kebutuhan atau cadangan pangan yang bergizi dan seimbang,” terangnya.
BACA JUGA:Konsumsi Ikan Gabus Bisa Percepat Penyembuhan Luka Operasi Caesar, Ini Kandungannya
Lalu, peningakatan kualitas dan operasional kader pembangunan manusia, verivikasi dan validasi data stunting serta kemiskinan ekstrem, pembangunan dan rehabilitasi rumah tak layak huni, optimalisasi pembangunan dan rehabilitasi jalan.