Hal senada diungkapkan Mantan Kades Cahaya Negeri, Nuzirwan Miril.
BACA JUGA:3 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan, Jembatan Desa Pelajaran II Rusak Parah
BACA JUGA:Dana Inpres Masih Proses Administrasi, 4 Jembatan di Bengkulu Tengah Belum Bisa Dibangun
Adapun jembatan yang putus tersebut merupakan jembatan gantung untuk akses jalan sentra produksi pertanian, yang mennghubungkan Desa Cahaya Negeri dan Desa Padang Kuas.
Jembatan ini merupakan alternatif bagi warga desa keduanya untuk mengangkut hasil kebun, berupa Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dan Karet.
Mayoritas warga di kedua desa ini memang merupakan petani, sehingga putusnya jembatan ini tentu menimbulkan keresahan.
Akibat jembatan yang putus tersebut, mau tidak mau akhirnya warga harus menempuh jalan lintas utama yang berjarak cukup jauh, sekitar 6 kilometer.
BACA JUGA:10 Jembatan Terpanjang di Dunia, Ada yang Melintasi 3.092 Dermaga hingga Rawa Buaya
BACA JUGA:Jembatan Simpang Segera Dibangun, Bupati: Sudah Direstui Menteri PUPR
Padahal jika melewati jembatan, hanya membutuhkan jarak 1 kilometer.
“Lokasi jembatannya dibelakang PDAM yang ada di Desa Cahaya Negeri, kalau jembatan putus otomatis petani melalui jalan besar dan memutar jauh. Dari arah Babatan menuju Desa Air Petai,”keluh Nuzirwan.
Terkait banjir yang terjadi pada Sabtu lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma mencatat titik terbanyak yakni di Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu, tercatat ada total 145 rumah dan 1 masjid terendam air.
Sebagai bentuk tanggap darurat, Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE melalui BPBD Seluma dan Dinas Sosial (Dinsos) Seluma telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat terdampak.
BACA JUGA:Jembatan Desa Akses Perkebunan di Bengkulu Utara Ambruk, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Jembatan Bukit Rusak Berat Belum Diperbaiki, Dinas PUPR Janjikan Ini
Hal ini dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Seluma, Hadi Susanto.