Ungkap Kasus Penganiayaan, Personel Polres Seluma Meninggal Dunia, Kanit Pidum Dilarikan ke Kota Bengkulu

Jumat 02 Aug 2024 - 22:40 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID - Upaya pengungkapan dugaan kasus penganiayaan yang ditangani Sat Reskrim Polres Seluma berujung duka, meskipun pelaku Ardan (52) beserta anaknya RK (13) berhasil ditemukan. 

Namun satu personel Sat Reskrim Polres Seluma, Bripda Sony meninggal dunia dalam penyergapan ini dan masih di ruang IGD RSUD Tais, Jumat, 2 Agustus 2024 malam. 

Sementara itu Kanit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Seluma, Ipda. Bambang Ilyadi harus dirujuk dari RSUD Tais menuju RS Bhayangkara lantaran mengalami luka berat, terutama di bagian tangan dan lengan.

Sedangkan dua pelaku, yakni Ardan dan RK informasinya turut meregang nyawa pasca melakukan perlawanan terhadap petugas.

BACA JUGA:Oknum Sekcam di Bengkulu Utara Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Pemerasan Kades Soal Besi Jembatan

BACA JUGA:PH Soroti Keterlibatan Mantan Plt Kadis Perkara Dugaan Korupsi DKP-TKA Disnakertrans Benteng

Saat ini kedua jenazah pelaku masih berada di TKP yang berada di perkebunan kopi di Ulu Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara sembari menunggu proses penjemputan oleh pihak keluarga.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH membenarkan adanya peristiwa ini.

“Iya benar mas, anggota mengalami insiden dalam pengungkapan kasus penganiayaan yang terjadi pada Kamis lalu,”ungkap Kapolres.

Kasus ini bermulai pada Kamis, 1 Agustus 2024 malam. Saat itu warga Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur Mulyadi (53) dan Endi (35) yang merupakan bapak dan anak kandung mengalami luka berat pasca berkelahi dengan Ardan (52) yang merupakan tetangga di kebun kopi mereka yang berada di kawasan Ulu Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara.

BACA JUGA:Dalami Dugaan Sindikat Penipuan Jual Beli Mobil Online, Beda Keterangan Pemilik Mobil ke Polisi

BACA JUGA:Modus Pinjam Pakai Perusahaan, Ini Peran 5 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Pasar Inpres Bintuhan

Kedua korban dilarikan dalam kondisi tubuh sudah bersimbah darah, dari pantauan RB di lokasi terlihat kedua korban sudah terbujur lemas dengan kondisi beberapa bagian tubuh, terutama bahu dan tangan terkena luka sabetan akibat senjata tajam (sajam).

Berdasarkan keterangan salah satu saksi, Jaya (36) membenarkan bahwa sempat terjadi perkelahian antara korban dan Ardan, diketahui Ar berkelahi tidak beraksi sendiri.

Namun juga beserta dua orang anaknya yang saat ini identitasnya belum diketahui.

Sempat adanya cekcok mulut antara kedua belah pihak, sebelum akhirnya Ar menggunakan sajam untuk melukai korban dan anaknya.

BACA JUGA:Damkar Lamban Tiba, 4 Rumah di Pondok Suguh Mukomuko Diamuk Sijago Merah

BACA JUGA:Jelang Sidang Tipikor Baznas Jilid II, 4 JPU dan 153 Barang Bukti Disiapkan

"Sebelum adanya penganiayaan, memang sempat ada cekcok mulut dulu mas, pelaku saat itu juga bersama anaknya,” ucap Jaya

 

Kategori :