KOTA MANNA, KORANRB.ID – Kabupaten Bengkulu Selatan patut waspada akan meluasnya penyebaran penyakit menular, human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome atau HIV/AIDS).
Bagaimana tidak, dari pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan hingga awal Agustus 2024, jumlah pengidap HIV/AIDS atau biasa disebut ODHA (orang dengan HIV/AIDS) naik 4 kali lipat dibandingkan tahun 2024.
Data tahun 2023 lalu, hanya ada 6 pengidap HIV/AIDS di Bengkulu Selatan. Bandingkan dengan tahun 2024 ini, baru 8 bulan sudah bertambah jadi 22 warga positif HIV/AIDS atau ODHA di ditemukan di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Pembagian Seragam Sekolah Gratis Rp1,7 miliar Tak Mungkin Batal, Disdikbud Sampaikan Alasannya
BACA JUGA:Pastikan BPJS Kesehatan Aktif Sebelum Urus SKCK
Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan S.KM, M.Si mengatakan, didapati penambahan kasus HIV/AIDS hingg empat kali lipat ini sesuai hasil pemeriksaan kesehatan.
‘’Tahun lalu 6 kasus dan tahun ini bertambah 16 kasus. Sehingga total penderita HIV/AIDS saat ini berjumlah 22 orang,’’ ujarnya.
Sejumlah 22 ODHA tersebut diungkapkan Didi dalam pembinaan dan pengecekan rutin oleh Tim Kesehatan. Dinas Kesehatan bersama instansi terkait sepakat untuk melakukan pembinaan mental berkelanjutan terhadap warga yang terjangkit HIV/AIDS.
"Itu berdasarkan data Rikkes, jadi total saat ini 22 orang terdata mengidap HIV/AIDS," kata Didi lagi.
Untuk rasio jenis kelamin penderita HIV/AIDS tersebut dibenarkan Didi masih didominasi pria. Semuanya tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.Semuanya dalam pemantauan Dinkes.
Didi menambahkan, tingginya jumlah warga yang terpapar virus HIV/AIDS tak lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi pergaulan individu.
BACA JUGA:Oknum Dokter Minta Uang Usai Operasi Pasien BPJS, Dinkes Bentuk Tim, IDI Beri Teguran
Oleh karena itu, Didi berharap agar seluruh masyarakat terus mengedepankan pola hidup sehat dan menghindari pergaulan bebas terutama prilaku free sex (seks bebas) yang menyesatkan.
Apalagi sejauh ini, penyakit HIV/AIDS belum ada obatnya. Bahkan, virus ini masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.