KORANRB.ID – Warga Kecamatan Kerkap terutama Desa Lubuk Jale, Simpang Ketenong dan Aur Gading terutama pemilik lahan persawahan kali ini terancam.
Hal ini karena saat ini irigasi induk Desa Simpang Ketenong yang mengairi 300 hektare lebih sawah masyarakat jebol hingga menyebabkan kekeringan.
Saat ini beberapa titik lahan belum dimanfaatkan oleh warga dan masih menunggu ketersediaan pupuk subsidi.
Namun besar kemungkinan jika lahan tersebut tidak akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian sawah.
BACA JUGA:Bogem dan Tantang PNS Duel Pakai Celurit, Petani Ditahan Polsek Padang Jaya
BACA JUGA:Irigasi Induk Jebol Lagi, Jelang Panen 300 Hektare Sawah Terancam
Petani mulai merancang untuk pengalihan tanaman ke tanaman jagung, apalagi sudah ada beberapa titik lahan yang ditanami jagung lantyaran tidak maksimal teraliri air.
Kepala Desa Simpang Ketenong Kecamatan Kerkap, Aguanda Martafuri, SH menerangkan jika memang sudah enam bulan terjadi kerusakan irigasi dan diperbaiki secara darurat oleh petani.
Namun saat ini irigasi darurat tersebut kembali jebol.
“Maka masyarakat yang lahannya belum digarap mulai mempersiapkan untuk menanam jagung,” terangnya.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Bagikan Bendera Merah Putih Gratis, Pengibaran Sejuta Bendera HUT RI
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Bagikan Bendera Merah Putih Gratis, Pengibaran Sejuta Bendera HUT RI
Namun kendala menanam jagung adalah terkait kondisi angin yang memang kencang di lokasi persawahan desanya.
Sedangkan tanaman jagung memiliki batang yang tinggi dan sangat rawan patah atau roboh akibat angin.
“Sehingga ini juga menjadi kendala bagi petani, apalagi pupuk untuk jagung juga tidak sedikit jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal,” terangnya.