KORANRB.ID – Hampir sepekan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) sering mengalami kekosongan, membuat antrean mengular di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal ini mengundang komentar Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA.
Di mana sebelumnya, berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu didapati terjadinya pengurangan suplai BBM di SPBU oleh Pertamina.
“Penyaluran BBM harus sesuai dengan kuota kita atau alokasinya,” tegas Rohidin Mersyah, Rabu, 9 Agustus 2024.
BACA JUGA:6.271 NIB Terbit, Target Investasi Kota Bengkulu Rp3,5 Triliun Optimis Tercapai
Rohidin mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Pertamina dan Dinas ESDM dalam melerai antrean yang terjadi di SPBU Bengkulu.
Ia mengingatkan, penyaluran BBM dari SPBU harus diberikan kepada yang berhak, alias tepat sasaran kepada masyarakat.
“SPBU harus tepat sasaran, padahal Bengkulu tidak ada pengurangan tetapi peningkatan, ini kita cari tahu hambatannya,” ungkap Rohidin.
Lebih jauh, dalam upaya melerai antrean kendaraan di SPBU, dirinya telah mengintruksikan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu untuk terus melakukan monitoring.
BACA JUGA:Tahun Depan Pabrik Pengolahan Limbah B3 Dibangun, Nilai Investasi Capai Rp15 Miliar
BACA JUGA:Cek Rutin Kesehatan Pelajar, Cegah Gagal Ginjal pada Anak
“Kita meminta pihak terkait untuk monitor ini baik SPBU maupun pasar,” kata Rohidin.
Sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana ST, MSi, mengaku pihaknya telah mengecek SPBU hingga ke Bengkulu Utara.
“BBM ini kayaknya kurang suplainya. Hal itu saat kita cek kelapangan (SPBU, red) memang ada pengurangan suplai itu,” sampai Donni melalui seluler, Selasa, 6 Agustus 2024.