BACA JUGA:Dinsos Kota Bengkulu Lakukan Asesmen Terhadap ODGJ di Pasar Melintang, Ini Hasilnya
Ada banyak alasan mengapa seorang anak mungkin menolak makan. Salah satunya adalah ketidaknyamanan yang dialami saat tumbuh gigi. Tumbuh gigi bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada gusi, yang membuat anak enggan untuk makan.
Selain itu, masalah kesehatan seperti sariawan, infeksi tenggorokan, atau gangguan pencernaan seperti sembelit, juga bisa menyebabkan GTM.
Anak-anak yang merasa tidak nyaman secara fisik cenderung menolak makan karena proses makan bisa memperburuk ketidaknyamanan mereka.
Anak-anak sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar mereka. Jika mereka merasakan tekanan atau stres saat waktu makan, ini bisa menyebabkan GTM.
Misalnya, jika orang tua terlalu memaksa anak untuk makan atau terlalu banyak mengomel saat anak tidak mau makan, anak mungkin merasa waktu makan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dan menolak untuk makan.
Selain itu, suasana makan yang terlalu tegang atau adanya konflik di meja makan juga bisa membuat anak menolak makanan sebagai bentuk respons terhadap lingkungan yang tidak nyaman.
Menghadapi GTM membutuhkan pendekatan yang sabar, penuh pengertian, dan bijaksana. Ini strateginya
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang tua adalah memaksa anak untuk makan. Memaksa anak justru dapat memperburuk situasi dan membuat anak semakin menolak makanan.
BACA JUGA:Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah dan Pengelolaan Website, Pj Sekda Kota: Guru Ayo Segera Daftar!
BACA JUGA:Jalan Sehat Pilkada Damai dan HUT ke-23 RB Bertabur Hadiah, Gunting Kupon Undian di Koran Harian RB
Sebaliknya, biarkan anak makan ketika mereka merasa lapar. Orang tua dapat menawarkan makanan tanpa tekanan dan menghargai keputusan anak jika mereka tidak ingin makan saat itu.
Anak-anak akan makan jika mereka benar-benar lapar, dan tugas orang tua adalah menyediakan makanan sehat yang mudah diakses ketika mereka siap untuk makan.
Anak-anak cenderung lebih menikmati waktu makan jika suasananya menyenangkan dan santai. Orang tua bisa mencoba menyajikan makanan dengan cara yang menarik, misalnya dengan membentuk makanan menjadi karakter-karakter lucu atau menyajikannya dalam piring berwarna cerah.
Selain itu, mengajak anak-anak untuk makan bersama keluarga di meja makan dengan suasana yang hangat dan penuh kasih sayang juga bisa meningkatkan minat mereka terhadap makanan.
Memberikan variasi makanan dapat membantu mencegah kebosanan dan meningkatkan minat anak untuk mencoba makanan baru. Cobalah menyajikan berbagai jenis makanan dengan tekstur, warna, dan rasa yang berbeda.