KORANRB.ID – Banyak fauna Provinsi Bengkulu mengalami kepunahan, diakibatkan kehilangan habitat alaminya di hutan dikarenakan tidak lestarinya alam hutan Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA menekankan pentingnya pelestarian hutan sebagai upaya menjaga keseimbangan yang memang harus diciptakan oleh manusia.
Sehingga, dengan menjaga hal di atas, tidak hanya menjaga keseimbangan fauna.
Secara tidak langsung akan menjaga keseimbangan dan keberlangsungan hidup manusia.
BACA JUGA:Persiapan Paskibraka Kota Bengkulu Capai 80 Persen
BACA JUGA:Potensi Kerja Sama Vietnam dan Bengkulu Sektor Perikanan, Bakal Pastikan Lokasi dan Kelayakan Usaha
“Dengan menjaga rantai makanan ini, kita turut menjaga kelestarian hutan. Siapa yang menjaga hutan, berarti dia juga menjaga kelangsungan hidup manusia,” sampai Rohidin kala hadir pada pameran Ayam Berugo 2024, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Diketahui yang dihadiri Gubernur Bengkulu tersebut, yakni peringatan hari jadi ke-3 Perhimpunan Penangkar Ayam Hutan Merah Sumatera (PPAHMS).
Serta, turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, Asisten II RA Denni, Kadis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi, serta anggota komunitas penangkar ayam Berugo.
Rohidin juga menekankan, fauna harus mendapat perhatian lebih terutama fauna yang memang berada diambang kepunahan.
BACA JUGA:Bapas Bengkulu Dampingi Anak Terlibat Kasus Tawuran di Kota Bengkulu
Seperti pelestarian fauna ayam brugi yang memang langkah penting dalam melestarikan ekosistem hutan.
Dikarenakan, kesehatan sebuah hutan dapat diukur dari keberlangsungan rantai fauna yang ada di dalamnya.
Sebagai seorang dokter hewan, Rohidin memberikan contoh bahwa harimau, sebagai predator tertinggi di hutan, menjadi indikator kesehatan hutan.