Faktor-faktor seperti stres, tekanan sosial, dan pola hidup yang ada di Lampung dapat mempengaruhi kebiasaan merokok.
Misalnya, perokok mungkin menggunakan rokok sebagai cara untuk mengatasi stres atau beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka.
BACA JUGA:Inilah 10 Makanan Khas Eropa Wajib Kamu Coba Saat Jalan-jalan
BACA JUGA:Bisa Mengundang Mahluk Halus, Ini 10 Tanaman yang Dilarang Serta Dianjurkan Ditanam di Halaman Rumah
2. Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki proposi atau tingkat perokok 32,79 persen.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki tingkat perokok yang tinggi di Indonesia.
Merokok bisa menjadi bagian dari tradisi atau kebiasaan sosial di beberapa komunitas di NTB, sehingga meningkatkan prevalensi perokok.
NTB adalah daerah dengan produksi tembakau, yang membuat rokok lebih mudah diakses dan mungkin lebih terjangkau bagi penduduk setempat.
BACA JUGA:Uniqlo: Berawal dari Brand Keluarga Jadi Trend Fashion Global
BACA JUGA:Daftar Film Indonesia Terbanyak Ditonton Setiap Tahun, Terakhir Penontonya Sampai 9 Juta Orang
Tingkat kesadaran tentang bahaya merokok mungkin masih rendah di beberapa daerah, mengurangi motivasi untuk berhenti merokok.
Stres atau faktor sosial lainnya bisa mendorong kebiasaan merokok sebagai bentuk pelarian atau adaptasi.
3. Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat memiliki proposi atau tingkat perokok 32,78 persen.
Provinsi Jawa Barat tercatat memiliki tingkat perokok yang tinggi di Indonesia, dan sejumlah faktor berkontribusi pada fenomena ini.