KEPAHIANG,KORANRB.ID - Pemandangan miris tersaji tepat di pusat kota Kabupaten Kepahiang. Jalan berlubang terpandang jelas di depan Taman Kota Santoso dan Pasar Kepahiang Kabupaten Kepahiang.
Kondisi jalan nasional yang berlubang dan mulai bergelombang itu tentu menyulitkan pengendara yang melintas. Kondisi tersebut jelas saja dapat memicu kemacetan arus lalu lintas kendaraan, hingga yang paling fatal dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas).
BACA JUGA:Target PIN Polio di Kaur Capai 90,81 Persen, Tersisa 4 Hari Lagi
BACA JUGA:Rejang Lebong Butuh Penambahan Guru PAI Berstatus ASN, Mayoritas Guru Honorer
Padahal, dari informasi diperoleh di lokasi jalan berlubang tersebut belum lama dilakukan tambal sulam. Pedagang di sekitar lokasi, Imran Haidi (42) turut menyesalkan kondisi tersebut.
Jalan berlubang dan bergelombang, tak hanya dapat membahayakan pengendara yang melintas, namun, bisa berdampak kepada pedagang yang ada di sekitarnya.
"Setahu saya, tambal sulam belum lama dilakukan petugas terkait. Ya, paling 2 bulanan lah. Tapi lihatlah sekarang, kondisinya sudah seperti sekarang ini," kata Imran.
Lokasi jalan berlubang menjadi titik sentral sebagai penghubung antar Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan. Baik via Kabupaten Rejang Lebong, maupun via Kabupaten Empat Lawang (Sumsel) rata-rata pengendara akan melintas melewati Pasar Kepahiang.
BACA JUGA:Harga Kopi Meroket, 272 Penerima Bansos di Kepahiang Mundur
BACA JUGA:Masuk 50 Besar ADWI, Desa IV Suku Menanti Gelar Festival Meriah
Padatnya lalu lintas kendaraan berbadan besar melintas di lokasi, semakin memperburuk kerusakan jalan di lokasi.
"Truk-truk sarat muatan banyak melintas, tak heran kalau lubang jalan kian melebar," tambah Imran.
Dia berharap pihak terkait cepat tanggap dan jangan bergerak setelah adanya korban.
"Mestinya cepat ditangani lah kondisi yang seperti ini. Apalagi jalan ini jadi sentra utama di Kabupaten Kepahiang. Jangan sampai baru diperbaiki setelah kerusakan tambah parah atau setelah adanya korban jiwa," demikian Imran