KORANRB.ID – Produksi gabah di Bengkulu Utara pada periode masa tanam pertama tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu.
Untuk masa panen pertama Juli 2024 lalu jumlah produksi gabah di Bengkulu Utara sebanyak 13.508 ton.
Jumlah ini menurun sekitar 1.000 ton jika dibandingkan dengan jumlah produksi gabah sebanyak 14.449 ton untuk tahun 2023 lalu pada musim tanam pertama.
Produksi gabah tersebut dihasilkan dari 3.463 Hektare lahan perswahan yang ada di Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Kasus DBD Menurun, Tetap Waspada Saat Musim Hujan Berpotensi Naik Lagi
BACA JUGA:43 Desa di Bengkulu Utara Belum Mengajukan Pencairan Dana Desa Tahap Akhir
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP), Abdul Hadi menerangkan jika menurunnya jumlah produksi gabah pada musim tanam kali ini karena memang diawal 2024 sebagian besar sawah belum aktif difungsikan untuk menanam padi.
Hal ini karena diawal 2024 lalu musim kemarau m,asih menimpa wilayah Bengkulu Utara.
“Maka ini menyebabkan terjadinya penurunan jumlah produksi gabah di Bengkulu Utara,” terangnya.
Belum banyaknya sawah yang diaktifkan oleh petani diawal tahun ini bukan hanya karena musim kemarau namun juga karena sebagian lahan juga masih ditanami oleh tanaman sampingan atau palawija.
BACA JUGA:Guru Bantu Daerah dan Guru Non ASN yang Direkrut Sekolah Tetap Bertugas
BACA JUGA:12.920 Penerima Bansos di Bengkulu Utara Dicoret, Pemda Siapkan Penghargaan
Selain itu, permasalahan pengairan juga dialami petani diawal hingga pertengahan Mei lalu.
Beberapa titik pusat irigasi di Bengkulu Utara dilakukan pembangunan sehingga tidak bisa mengairi sawah-sawah petani secara maksimal.
Termasuk juga karena kerusakan beberapa titik irigasi di Bengkulu Utara terutama di irigasi induk.