Pengukuran ini dilakukan untuk memastikan bahwa seragam yang diberikan sesuai dengan ukuran tubuh setiap siswa, sehingga nyaman digunakan dan dapat mendukung aktivitas belajar mereka.
Hanapi menekankan pentingnya proses pengukuran ini karena bantuan seragam yang diberikan harus bisa langsung dipakai oleh para siswa penerima. Dengan seragam yang pas dan sesuai, para siswa diharapkan dapat lebih percaya diri dalam bersekolah dan berinteraksi dengan teman-temannya.
"Proses pengukuran ini dilakukan secara serentak di seluruh SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Rejang Lebong, dan melibatkan pihak sekolah dalam mendata ukuran tubuh para siswa. Setelah tahap pengukuran selesai, seragam akan diproduksi dan didistribusikan ke masing-masing sekolah untuk kemudian dibagikan kepada siswa-siswa penerima bantuan," terang Hanapi.
Hanapi mengungkapkan, untuk merealisasikan program pengadaan seragam sekolah gratis ini, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024. Dana ini digunakan untuk pengadaan seragam bagi seluruh siswa SD, SMP, MI, dan MTs yang tercatat sebagai penerima bantuan.
"Alokasi anggaran ini merupakan bagian dari kebijakan Pemkab Rejang Lebong dalam memprioritaskan sektor pendidikan. Dengan anggaran tersebut, pemerintah tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan, tetapi juga memberikan perhatian pada kebutuhan dasar siswa, seperti seragam sekolah," tambahnya.
Program pengadaan seragam sekolah gratis ini memberikan berbagai manfaat, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Dari segi sosial, program ini dapat membantu menciptakan kesetaraan di lingkungan sekolah. Dengan seragam yang sama, perbedaan status sosial siswa dapat diminimalkan, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif dan harmonis.
Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena mereka tidak perlu merasa minder atau berbeda dari teman-temannya. Dari segi ekonomi, program ini sangat membantu keluarga-keluarga yang kurang mampu. Seragam sekolah merupakan salah satu pengeluaran rutin yang harus ditanggung oleh orang tua setiap tahun ajaran baru.
"Dengan adanya bantuan seragam gratis, beban finansial mereka dapat berkurang, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli seragam dapat dialokasikan untuk kebutuhan pendidikan lainnya, seperti buku atau alat tulis," papar Hanapi.