KORANRB.ID - Air mineral merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia, dan salah satu keunggulan dari air mineral adalah sifatnya yang tidak pernah basi seperti makanan atau minuman lainnya.
Ada beberapa penjelasan ilmiah yang mendukung fakta ini dan juga beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait cara penyimpanan air mineral.
Air mineral murni tidak mengandung bahan-bahan organik atau nutrisi yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Ini berbeda dengan makanan dan minuman yang mengandung gula, protein, atau karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi bagi mikroorganisme.
Karena itu, air mineral tidak mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme selama disimpan dengan baik dalam wadah yang steril.
BACA JUGA:Kencing Lebih 8 kali Sehari, Mungkin Terkena Penyakit Ini, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Kamu Pernah Lihat? Berikut 11 Hewan Ternyata Dianggap Introvert
Air mineral umumnya memiliki pH yang netral atau mendekati netral (sekitar 7). Kondisi pH netral ini tidak mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang biasanya berkembang di lingkungan asam atau basa.
Oleh karena itu, air mineral memiliki daya tahan lebih lama terhadap kontaminasi, selama tidak terpapar elemen-elemen eksternal yang dapat merusak kemurniannya.
Air mineral mengandung beberapa jenis mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan natrium. Meskipun mineral ini tidak bersifat antibakteri secara langsung, mereka juga tidak memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Air yang kaya mineral ini tetap stabil dan aman untuk diminum dalam jangka waktu lama jika disimpan dengan baik.
BACA JUGA:Berikut 8 Cara Memasak Jamur Enoki Ala Restoran, Kamu yang Suka Memasak Wajib Mencoba
BACA JUGA:ASN Diyakini Nyaman dan Betah, Begini Fasilitas Hunian ASN di IKN
Minuman seperti jus atau susu bisa menjadi basi karena adanya proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme.
Namun, air mineral tidak memiliki gula atau bahan lain yang bisa berfermentasi. Karena itu, tidak ada proses kimia alami yang dapat mengubah air mineral menjadi “basi” seperti halnya terjadi pada makanan atau minuman lain.