KORANRB.ID - Budidaya burung puyuh semakin menarik perhatian banyak peternak, terutama karena permintaan telur dan daging burung puyuh yang terus meningkat di pasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor peternakan burung puyuh mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Ini tak lepas dari berbagai keunggulan budidaya burung puyuh dibandingkan dengan jenis peternakan unggas lainnya.
Dengan investasi yang relatif kecil, peternak dapat meraih keuntungan yang besar. Salah satu alasan utama banyak orang tertarik pada budidaya burung puyuh adalah biaya awal yang relatif rendah.
BACA JUGA:Kopi, Cokelat dan Teh Artisan Jadi Peluang Bisnis Besar Bagi Kaum Milenial
BACA JUGA:Bisa jadi Ladang Bisnis, Ini 8 Kiat Sukses Budidaya Ikan Cupang bagi Pemula
Burung puyuh memiliki ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak memerlukan lahan yang luas. Bahkan di lahan terbatas seperti pekarangan rumah, peternak sudah bisa memulai usaha ini.
Di samping itu, burung puyuh juga dikenal sebagai unggas yang produktif, baik dari segi telur maupun dagingnya.
Dalam waktu singkat, peternak bisa memanen telur atau menjual daging burung puyuh di pasaran. Berikut beberapa keuntungan utama budidaya burung puyuh:
Puyuh betina dapat mulai bertelur pada usia sekitar 35-42 hari. Setiap tahunnya, seekor puyuh bisa menghasilkan antara 250 hingga 300 butir telur.
BACA JUGA:Pentingnya Emotional Selling dalam Pengembangan Bisnis
BACA JUGA:6 Bisnis yang Sempat Menjamur Era 90-an Namun Sebagian Kini Sudah Hilang
Telur puyuh memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh manusia.
Selain itu, ukurannya yang kecil membuatnya cocok sebagai cemilan sehat atau bahan campuran dalam berbagai masakan. Karena itu, telur puyuh memiliki permintaan yang stabil di pasar.
Burung puyuh tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Mereka tahan terhadap perubahan cuaca dan bisa hidup dalam kondisi kandang yang sederhana.