Kalimat seperti "Kita dalam hal ini bersama-sama" atau "Kita pasti bisa menyelesaikannya" sering digunakan untuk membentuk kesan bahwa ada kepentingan bersama.
Contoh nyata bisa terjadi di tempat kerja, ketika seseorang mencoba membebani rekan kerjanya dengan tanggung jawab yang tidak adil, tetapi membungkusnya dalam bahasa kolaboratif. Hal ini membuat individu lain merasa berkewajiban untuk berkontribusi lebih dari yang seharusnya.
3. Membanjiri dengan Detail Berlebihan (Too Many Details)
Kebiasaan ini sering terlihat ketika seseorang sedang mencoba menyembunyikan kebenaran atau mengalihkan perhatian.
Alih-alih menjawab pertanyaan secara langsung, manipulatif akan memberikan terlalu banyak detail yang tidak relevan untuk mengaburkan atau membingungkan.
Dengan memberikan informasi yang berlebihan, mereka berharap orang lain kehilangan fokus pada isu utama atau bahkan mempercayai kebohongan karena teralihkan oleh rincian tambahan.
BACA JUGA:Diduga Alami Trouble Mesin, Kapal Barang Georgia Sejahtera Terdampar di Perairan Kabupaten Kaur
Dalam percakapan sehari-hari, Anda mungkin bertemu dengan seseorang yang terus-menerus memberikan penjelasan panjang lebar saat ditanya hal sederhana.
Misalnya, ketika seseorang terlambat datang ke suatu pertemuan, mereka bisa memulai dengan menjelaskan semua hal yang mereka lakukan sepanjang hari daripada langsung mengakui keterlambatannya.
4. Bersikap Terlalu Ramah atau Menarik (Charm and Niceness)
Menjadi ramah dan menyenangkan adalah sifat yang diinginkan, tetapi sering kali orang menggunakan keramahan berlebihan untuk memanipulasi orang lain.
Ini tidak hanya terjadi dalam hubungan pribadi, tetapi juga di dunia profesional dan sosial. Seseorang yang terlalu ramah mungkin menyembunyikan niat manipulatif di balik senyuman mereka.
Misalnya, seorang penjual mungkin sangat ramah dan memuji pelanggan terus-menerus agar mereka merasa terikat dan akhirnya membuat keputusan pembelian.