Kendaraan yang terlalu besar atau terlalu berat juga lebih sulit dikendalikan saat belok atau berhenti mendadak, meningkatkan risiko benturan dengan kendaraan lain.
4. Kerusakan pada Kendaraan Angkutan Itu Sendiri
Kendaraan yang membawa muatan berlebih akan lebih cepat mengalami kerusakan. Ban, rem, suspensi, dan bagian mesin akan lebih cepat aus karena harus menanggung beban yang jauh lebih berat dari kapasitas yang didesain.
Jika salah satu komponen ini rusak saat kendaraan berada di jalan, kecelakaan fatal bisa terjadi, baik bagi pengemudi maupun pengguna jalan lainnya.
5. Meningkatkan Emisi Gas Buang
Kendaraan yang membawa muatan berlebih membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk beroperasi. Hal ini menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca seperti CO2, yang berkontribusi pada polusi udara dan perubahan iklim.
BACA JUGA:Wajah Merah Tanda Kesehatan Alami! Berikut 6 Fakta Unik Uakari Botak
BACA JUGA:Pemburu Handal di Tepi Laut! Berikut 5 Fakta Unik Burung Oystercatcher
Kendaraan ODOL juga lebih sering beroperasi dalam kondisi mesin yang lebih tertekan, yang dapat memperburuk efisiensi bahan bakar dan menghasilkan lebih banyak polutan.
6. Mengganggu Kelancaran Lalu Lintas
Kendaraan angkutan ODOL sering kali berjalan lebih lambat karena beban yang mereka bawa. Kecepatan rendah ini dapat menyebabkan kemacetan, terutama di jalan raya yang padat.
Selain itu, ketika kendaraan ODOL terlibat kecelakaan atau mengalami kerusakan di jalan, dampaknya bisa lebih parah karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mengevakuasi atau memperbaiki kendaraan besar yang rusak.
7. Menimbulkan Biaya Ekonomi yang Tinggi
Kerusakan jalan yang disebabkan oleh kendaraan ODOL tidak hanya menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi bagi pemerintah, tetapi juga meningkatkan biaya bagi pengguna jalan lain.
BACA JUGA:Hidup Dalam Kawanan! Berikut 5 Fakta Unik Burung Royal Starling, Suka Makan Rayap
BACA JUGA:Warga Kebun Tebeng Diduga Tertipu Bisnis Pengadaan Sampul Rapor hingga Rp83 Juta