KORANRB.ID - Meski hujan mulai turun beberapa minggu belakangan di Kabupaten Kaur.
Namun tidak bisa menyelamatkan puluhan hektare padi di areal persawahan Kecamatan Kaur Selatan.
Pasalnya, hujan yang tak kunjung turun kurang lebih 3 bulan lamannya membuat padi yang ditanam para petani menjadi mati.
Pantauan RB di lapangan, areal persawahan di Desa Selasih Kecamatan Kaur Selatan hampir merata sudah mati.
BACA JUGA:Ini Pemenang Duta Pariwisata Kabupaten Kaur 2024
BACA JUGA:Bantuan RTLH Desa Muara Sahung Masih Tunggu Tim Survei
Meskipun saat ini hujan sudah turun dan sawah sudah diisi oleh air, namun tampaknya tidak akan berdampak besar.
Lantaran umur padi memang sudah cukup tua, sehingga tumbuh kembangnya tidak akan maksimal bahkan ada yang sudah mati.
Salah seorang petani warga Desa Selasih, Nugraha Safta mengatakan, di areal persawahannya paling tidak ada sekitar 10 hektare hamparan padi yang sudah mati.
Mereka pun sangat merugi, tidak sedikit uang yang telah dikeluarkan untuk melakukan proses tanam padi.
Mulai dari menyewa mesin traktor untuk membajak sawah, membebli bibit padi, pupuk, hingga upah orang yang menanam padi.
BACA JUGA:Penetapan Tsk Dugaan Penipuan Investasi Ayam di Depan Mata
BACA JUGA:PDI Perjuangan Usulkan Mardianto jadi Waka II DPRD Kaur, Ini Nama 7 Fraksi DPRD Kaur 2024
"Sawah milik saya dipastikan gagal panen, hujan telat turun padinya sudah keburu mati," kata Nugraha.
Padahal stok padi milik mereka sudah mulai menipis, sehingga di awal tahun nanti diperkirakan Nugraha mereka sudah harus membeli beras.