“Pencegahan tersebut dengan cara tidak melepasliarkan ternak, pisahkan dengan ternak yang terindikasi, vaksinasi secara rutin, desenfeksi ternak dan sekitarnya, ternak tidak kedinginan, dan hubungi petugas dan dokter hewan bila perlu,” jelasnya.
Ikat juga mengatakan ternak perlu dilakukan suntik vitamin dan vaksin secara rutin.
“Yang sudah kita vaksin seribuan dan yang akan datang 1 ribu lagi. Jadi total 2 ribu vaksin langsung dari pemerintah pusat melalui dinas terkait di Provinsi Bengkulu,” ungkap Ikat.
Adapun kasus kematian ternak terbanyak karena penyakit ngorok ini di Kecamatan Bunga Mas, dan paling parah di Desa Padang Nibung yang mencapai 46 ekor sapi dan kerbau mati. Lalu disusul Desa Selasi Kecamatan Pino Raya, 40 ekor kerbau mati.