Sementara itu, kubu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menegaskan kesiapannya mengikuti debat. Sebaliknya, Timnas Amin justru menyesalkan jadwal debat capres-cawapres yang belum dirilis KPU hingga saat ini. Hal tersebut membuat Timnas Amin mempertanyakan kesiapan KPU dalam menyukseskan seluruh tahapan pilpres.
”Ada apa KPU sampai sekarang belum umumkan jadwal debat, padahal kan sudah memasuki tahapan kampanye?,” kata Jubir Timnas Amin M. Ramli Rahim.
BACA JUGA:Bawaslu Ajak Media Awasi Pemilu
Ramli menyebut belum dirilisnya jadwal debat capres-cawapres itu berpotensi merugikan kontestan pilpres. Tidak hanya Amin, tapi juga pasangan capres-cawapres lain. Umumnya kegiatan debat, lanjut Ramli, pasti memerlukan persiapan. ”Perlu ada persiapan serius dari pasangan capres-cawapres,” ungkap Ketua Konfederasi Relawan Nasional Anies (KoReAn) tersebut.
Ramli khawatir potensi kecurangan bisa terjadi jika jadwal debat tak kunjung dirilis. Menurutnya, hal itu dapat menguntungkan pihak-pihak tertentu. ”Jangan sampai belum rilis jadwal debat ini menguntungkan pihak-pihak tertentu. Kan kita tidak tahu. Potensi kecurangan bisa timbul dari mana saja,” tukasnya.
Paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menyatakan kesiapan untuk debat. Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Abdullah Mansyur menyatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan secara matang. "Kami sudah menyiapkan jauh-jauh hari," terangnya saat konferensi pers Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat kemarin.
BACA JUGA:Seleksi 7 Jabatan Eselon II Dibuka
TPN sudah menyiapkan konten atau materi yang akan dibutuhkan dalam debat. Materi itu disusun setelah dilakukan kajian yang mendalam oleh para ahli dan pakar. Jadi, TPN siap menghadapi debat, baik yang digelar KPU maupun masyarakat umum.
Pasangan Ganjar-Mahfud juga siap mengikuti tahapan pemilu itu. Kapasitas keduanya juga tidak perlu diragukan lagi, karena Ganjar dan Mahfud adalah sosok yang sangat berpengalaman. Kedua tokoh itu menguasai berbagai bidang dalam pemerintahan. "Ganjar- Mahfud pasti akan menguasai panggung debat," tegasnya.
Terkait waktu pelaksaan debat, kata Mansyur, hal itu menjadi kewenangan KPU. Namun, pelaksanaan debat harus menyesuaikan dengan jadwal kampanye yang sudah disusun, baik dengan TPN Ganjar-Mahfud maupun tim paslon lain.
Politisi PPP itu mengatakan, TPN tentu akan berkoordinasi dengan KPU dalam penentuan jadwal dan lokasi debat. "Kami akan bernegoisasi dengan KPU, sehingga debat bisa dilaksanakan dengan lancar," ungkapnya.
BACA JUGA:Puluhan Hektare Sawah di Semarang Kota Bengkulu Gagal Panen
Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Doni Gahral mengatakan, debat yang dilakukan harus betul-betul perdebatan yang berkualitas, yaitu ada pertengkaran pikiran. Bukan debat yang berisikan kampanye. "Kalau kampanye di forum lain saja. Debat harus ada pertengkaran pikiran," jelasnya.
Misalnya, terkait program sosial yang akan dilakukan. Kandidat harus bisa menjelaskan secara detail terkait akurasi data, jumlah penerima manfaat, dan pos anggaran yang akan digunakan. Program itu didebat oleh kandidat lain.
Doni menjelaskan, kandidat harus ditanya sampai titik pengetahuannya yang paling jauh atau dalam. "Sebab, mereka adalah sosok yang akan memimpin negara, bukan memimpin kelurahan, desa, atau daerah. Jadi, pertanyaannya harus sedalam mungkin," bebernya.
BACA JUGA:10 Rekor Paling Aneh dan Unik di Dunia, Tercatat di Guinness World Records