BENGKULU, KORANRB.ID - Monumen Nasional (Monas) adalah simbol kebanggaan Indonesia yang terletak di pusat Kota Jakarta. Monas dibangun untuk memperingati perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi landmark utama ibu kota negara.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno dan selesai pada tahun 1975.
Tinggi Monas mencapai 132 meter, dengan obelisk emas di puncaknya, yang melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Puncak Monas dihiasi dengan lidah api yang terbuat dari emas, yang melambangkan semangat perjuangan yang terus menyala.
Monas memiliki dua bagian utama: bagian bawah yang berisi museum sejarah perjuangan kemerdekaan dan bagian atas yang merupakan dek observasi dengan pemandangan kota Jakarta. Selain itu, di sekitar Monas terdapat taman yang luas, sering digunakan sebagai ruang publik untuk berbagai kegiatan.
BACA JUGA:Hindari Truk Molen, Mini Bus Masuk Jurang Sedalam 30 Meter
Sebagai situs bersejarah dan tempat wisata, Monas menarik banyak pengunjung, baik wisatawan domestik maupun internasional. Monas juga menjadi simbol nasional yang mengingatkan pentingnya perjuangan dan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Secara makna Lidah api emas di puncak Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu elemen yang paling ikonik dari monumen ini. Emas yang digunakan pada puncak Monas memiliki makna yang dalam, melambangkan semangat dan perjuangan yang tidak pernah padam dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Puncak Monas dihiasi dengan lidah api yang terbuat dari bahan emas setinggi 17 meter. Lidah api ini melambangkan api kemerdekaan yang terus menyala, sebuah simbol dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan pada tahun 1945.
Bahan emas yang digunakan pada lidah api tersebut juga memiliki arti simbolik. Emas seringkali dianggap sebagai simbol kejayaan dan keberhasilan, mencerminkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang gemilang setelah meraih kemerdekaan.
BACA JUGA:Gemar Hibernasi! Berikut 5 Fakta Unik Lemur Kerdil Geoffroy
Pemilihan bentuk "lidah api" bukan hanya melambangkan semangat yang terus menyala, tetapi juga menggambarkan bahwa kemerdekaan adalah api yang harus dijaga dan dipelihara oleh seluruh rakyat Indonesia.
Emas yang ada di puncak Monumen Nasional (Monas) berasal dari berbagai sumber, yang secara khusus dijelaskan dalam sejarah pembangunan monumen ini. Emas pada lidah api Monas diperkirakan berasal dari pengumpulan sumbangan masyarakat dan partisipasi negara dalam pembangunan monumen tersebut.
Pada masa pembangunan Monas di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, sejumlah pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, ikut serta dalam mendanai proyek ini. Salah satu sumber emas yang terkenal adalah sumbangan emas dari masyarakat Indonesia.
Ada cerita bahwa sejumlah emas diperoleh dari berbagai kegiatan penggalangan dana dan sumbangan, termasuk dari instansi pemerintahan, masyarakat umum, dan bahkan beberapa pengusaha yang mendukung upaya pembangunan Monas sebagai simbol kemerdekaan.
BACA JUGA:6 Dampak Buruk dari Sifat Overthinking, Simak Penjelasannya