Dorong Penggunaan Produk Lokal Dalam Proyek, Ini Penjelasan Adanya TKDN

Kamis 07 Nov 2024 - 09:33 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Ade Haryanto

Dampaknya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pekerja di sektor-sektor terkait.

BACA JUGA:Besok 4 Penjabat Eslon II Selesai Diklat PIM II

TKDN membantu industri lokal berkembang dan menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.

Dengan teknologi dan sumber daya lokal yang lebih maju, produk-produk dalam negeri memiliki peluang untuk bersaing dengan produk global.

Implementasi TKDN dalam Pemerintahan

TKDN tidak hanya menjadi konsep industri tetapi juga diterapkan dalam berbagai kebijakan pemerintah, terutama dalam proyek-proyek yang dibiayai oleh negara.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan TKDN.

BACA JUGA: Diduga Ditipu Suami Siri, Motor Dibawa Kabur, Ini Kronologisnya

Dalam proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, dan gedung pemerintahan, pemerintah Indonesia menetapkan persentase minimum TKDN yang harus dipenuhi oleh kontraktor atau pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut.

Hal ini memastikan bahwa bahan-bahan bangunan, peralatan, serta tenaga kerja lokal dimanfaatkan dalam pelaksanaan proyek.

Salah satu sektor yang paling ketat menerapkan TKDN adalah sektor energi. Proyek-proyek di bidang minyak, gas, dan listrik diwajibkan untuk memenuhi persentase TKDN tertentu.

Misalnya, pembangkit listrik dan kilang minyak di Indonesia harus mengutamakan penggunaan mesin dan komponen lokal.

BACA JUGA:Stok Blangko E-KTP di Disdukcapil Lebong Masih 11.500 Keping

Kebijakan ini tidak hanya mendukung industri manufaktur dalam negeri, tetapi juga mengurangi biaya impor dan menumbuhkan kemandirian energi.

Di sektor telekomunikasi, pemerintah menerapkan TKDN pada perangkat elektronik yang beredar di Indonesia, seperti ponsel dan perangkat jaringan.

Beberapa tahun terakhir, pemerintah mengharuskan TKDN minimum sebesar 35% pada perangkat smartphone yang dipasarkan di Indonesia.

Kategori :