Jangan Dibiasakan, Ini Dampak Buruk dari Sikap Nggak Enakan

Kamis 07 Nov 2024 - 19:25 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

Sikap "nggak enakan" juga bisa mendorong seseorang untuk berusaha menyenangkan semua orang dan menghindari konflik. Hal ini membuatnya cenderung memiliki standar tinggi dalam setiap tindakan atau keputusannya agar tidak mengecewakan orang lain.

BACA JUGA:Cobain Lur, Berikut Ini Permainan yang Tidak Kalah Asik dengan Game Online.

Sikap seperti ini sering kali menyebabkan perilaku perfeksionisme dan overthinking, di mana seseorang terus-menerus memikirkan dampak dari tindakannya terhadap orang lain, takut membuat kesalahan, atau bahkan mengulang-ulang skenario dalam pikirannya untuk memastikan semua orang merasa puas. Sayangnya, perilaku perfeksionisme dan overthinking justru menambah beban mental dan menyebabkan kecemasan berlebihan.

8. Kehilangan Identitas dan Autentisitas Diri

Orang yang "nggak enakan" cenderung menekan keinginan atau pandangannya sendiri agar sesuai dengan harapan orang lain. Ia mungkin berpura-pura menyukai sesuatu, mengikuti pendapat yang tidak disetujui, atau menghindari konflik demi menyenangkan orang lain.

Jika hal ini terus dilakukan, ia bisa kehilangan identitas atau autentisitas dirinya. Ia tidak lagi mengenal siapa dirinya sebenarnya, karena selama ini hidupnya diwarnai oleh harapan atau ekspektasi dari lingkungan sekitarnya.

Kehilangan autentisitas ini bisa memengaruhi kesehatan mental dan membuat seseorang merasa kehilangan arah dalam hidup.

Cara Mengatasi Sikap "Nggak Enakan"

Mengatasi sikap "nggak enakan" memang tidak mudah, terutama jika sudah terbentuk sejak lama. Namun, ada beberapa langkah yang dapat membantu seseorang mengurangi sikap ini:

1. Mulai Belajar Berkata “Tidak”: Latih diri untuk menolak permintaan yang dirasa tidak mampu atau tidak nyaman dilakukan.

   BACA JUGA:Cobain Lur, Berikut Ini Permainan yang Tidak Kalah Asik dengan Game Online.

2. Tetapkan Batasan yang Jelas: Kenali kemampuan dan keterbatasan diri sendiri. Dengan batasan yang jelas, seseorang akan lebih mudah menentukan kapan harus menolak.

3. Fokus pada Kesejahteraan Pribadi: Ingatkan diri sendiri bahwa menjaga kesejahteraan pribadi adalah prioritas yang penting.

4. Bangun Rasa Percaya Diri: Tingkatkan rasa percaya diri dengan memahami bahwa menolak bukanlah tindakan egois, tetapi adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri.

Dengan mengatasi sikap "nggak enakan," seseorang dapat hidup dengan lebih tenang, merasa lebih puas dengan dirinya sendiri, dan mampu mencapai tujuan hidup dengan lebih fokus dan bahagia.

Kategori :