5 Lingkungan dengan Polusi Tinggi
Tinggal di lingkungan dengan polusi udara tinggi meningkatkan risiko infeksi paru-paru, termasuk pneumonia. Paparan terus-menerus terhadap polusi udara menyebabkan iritasi paru-paru dan memudahkan bakteri serta virus untuk menginfeksi.
BACA JUGA:Fenomena Polusi Cahaya Ternyata Berdampak Pada Lingkungan dan Kesehatan, Ini Cara Menanganinya
BACA JUGA:Memiliki Budaya Unik dan Mudah Bersosialisasi, Inilah 7 Fakta Tentang Orang Utan Sumatera
6 Paparan Asap Rokok
Perokok aktif maupun pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena paru-paru basah. Asap rokok merusak saluran napas dan jaringan paru-paru, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan virus.
7 Penyakit Kronis seperti Asma atau PPOK
Penyakit paru-paru kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat melemahkan paru-paru, sehingga lebih mudah terinfeksi. Individu dengan kondisi ini cenderung memiliki paru-paru yang lebih rentan dan membutuhkan perawatan ekstra.
8 Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
BACA JUGA:Hari Radiologi Internasional, Berikut Fakta dan Sejarahnya
BACA JUGA:Awas Masuk Jebakan! Kenali 3 Ciri-ciri Teman Bermuka Dua dan 6 Cara Menghadapinya
Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, baik karena penyakit seperti HIV/AIDS atau penggunaan obat imunosupresif, lebih rentan terkena pneumonia. Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak mampu melawan infeksi dengan efektif.
9 Penyakit Autoimun
Kondisi autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk paru-paru. Kondisi ini membuat paru-paru rentan terhadap infeksi dan inflamasi.
10 Kurang Gizi
Kekurangan nutrisi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko infeksi, termasuk pneumonia. Kekurangan zat besi, protein, dan vitamin tertentu dapat memperlambat respon tubuh terhadap infeksi.