“Kami menyadari ada beberapa kebocoran PAD, terutama di momen-momen tertentu. Ini menjadi catatan penting yang harus diperbaiki ke depannya,” jelasnya.
Dengan sisa waktu yang hanya sekitar satu bulan hingga akhir tahun, Dishub Rejang Lebong berkomitmen untuk memaksimalkan setiap peluang yang ada. Beberapa langkah strategis telah disiapkan untuk menutup kekurangan PAD, termasuk optimalisasi pengelolaan titik parkir dan pengawasan lebih ketat terhadap kebocoran.
“Kami fokus untuk memaksimalkan potensi yang masih tersisa. Harapannya, meskipun tidak mencapai target, capaian yang mendekati target dapat tercapai. Evaluasi juga akan terus dilakukan agar pengelolaan tahun depan lebih baik,” ungkap Saidina.
Selain itu, Dishub juga berencana untuk memperkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna meningkatkan efisiensi pengumpulan retribusi. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah memastikan pengelolaan retribusi parkir di titik-titik strategis seperti kawasan perbelanjaan, tempat wisata, dan lokasi keramaian lainnya.
BACA JUGA:Senator Destita Ajak Masyarakat Wujudkan Pilkada 2024 yang Aman dan Kondusif
BACA JUGA: BPBD Pastikan Siap Siaga Hadapi Bencana di KOta Bengkulu
Rendahnya capaian PAD retribusi parkir tahun ini menjadi bahan evaluasi penting bagi Dishub Rejang Lebong. Dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi, termasuk keterlambatan pengesahan Perda dan kebocoran PAD, Dishub berkomitmen untuk melakukan perbaikan signifikan di tahun depan.
“Kami akan fokus pada perbaikan di tahun depan, baik dari segi regulasi maupun pengawasan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa capaian PAD retribusi parkir bisa lebih maksimal dan mendukung pembangunan daerah,” pungkas Saidina Ali.
Retribusi parkir merupakan salah satu sektor penting dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah, meskipun kontribusinya masih tergolong kecil dibandingkan sektor lainnya. Dengan evaluasi yang menyeluruh dan langkah perbaikan yang tepat, Dishub Rejang Lebong optimis dapat meningkatkan capaian PAD retribusi parkir di masa mendatang.
“Namun demikian, keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada pihak Dishub saja, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh pihak terkait. Transparansi dalam pengelolaan dan pengawasan yang ketat diharapkan dapat menjadi kunci utama untuk mengatasi kendala yang selama ini menghambat,” papar Saidina.