KORANRB.ID - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Seluma bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma kompak berkomitmen menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Seluma yang aman, damai dan lancar.
Salah satu poin yang disepakati yakni ajakan kepada warga Kabupaten Seluma, terutama yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk dapat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) memberikan hak pilihnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Seluma, H. Hadianto, SE, M. Si mengimbau, agar warga tidak golput,
Menurutnya golput merupakan bentuk ketidakpedulian masyarakat akan kemajuan Kabupaten Seluma maupun Provinsi Bengkulu selama lima tahun ke depan.
BACA JUGA:Potensi Longsor Sepanjang Pantai, Pemda Bengkulu Utara Warning Warga
BACA JUGA:Logistik Pemilu Lebong Tandai Dibawa Gunakan Molek
Sekda berharap agar nantinya saat Pilkada berlangsung, semua lapisan masyarakat dapat hadir ke TPS sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, mengingat Rabu 27 November besok ditetapkan sebagai tanggal merah atau hari libur nasional.
“Mari kita pilih pemimpin sesuai dengan keinginan dari diri kita masing masing tanpa ada unsur paksaan atau iming-iming tertentu. Jangan lupa hadir di TPS dan jangan golput,” tegas Sekda Seluma.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Seluma, Ahmad Fauzan, S. IP juga mengajak masyarakat Kabupaten Seluma, terutama pemilih pemula agar jangan golput atau tidak menentukan pilihan.
BACA JUGA:Sudah Muncul Indikasi, Bawaslu Bengkulu Utara Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang
BACA JUGA:Distribusi Logistik Pilkada Mukomuko Didahulukan ke Dapil III
Menurutnya, suara pemilih pemula sangat berharga dan bisa menentukan arah pembangunan daerah ke depan.
Dengan memilih, artinya generasi pemula berperan aktif dalam menentukan pemimpin yang bisa membawa perubahan positif di Kabupaten Seluma maupun Provinsi Bengkulu.
“Golput hanya akan membuat suara kalian para pemuda tidak terdengar, sehingga kesempatan untuk mempengaruhi kebijakan yang lebih baik terlewatkan,” imbuh Fauzan.
Selain itu, Fauzan juga menegaskan bahwa Pilkada tidak hanya tentang politik, tetapi juga tentang keseharian.