BENGKULU, KORANRB.ID – Ada beberapa bahan pokok yang menjadi penyumbang angka inflasi terbesar Bulan November di Kota Bengkulu.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu, November 2024, Kota Bengkulu alami Inflasi sebesar 1,3 persen Year-on-Year (y-o-y), akibat adanya kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran.
Disampaikan oleh Kepala BPS Kota Bengkulu, Ir. Marwansyah, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,62 persen.
“Seperti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen,” kata Marwansyah saat press realease di Kantor BPS Kota Bengkulu, Senin, 2 Desember 2024 siang.
BACA JUGA:Kenaikan UMP Dinilai Tidak Sebanding dengan Pertumbuhan Ekonomi
Sedangkan untuk kelompok kesehatan sebesar 2,09 persen, kelompok transportasi sebesar 0,52 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,06 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,82 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,28 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,66 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks alias deflasi, yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,87 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen
“Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Bengkulu pada November 2024 kemarin sebesar 0,15 persen dan untuk tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Bengkulu November 2024 sebesar 0,87 persen,” terang Marwansyah.
BACA JUGA:PMI Manufaktur Indonesia Masih Kontraksi di November
Kesimpulannya Kota Bengkulu pada November 2024 ini mengalami inflasi secara m-to-m sebesar 0,15 persen, dan inflasi y-on-y sebesar 1,13 persen dan inflasi y-to-d sebesar 0,8 persen.
Penyumbang utama inflasi November 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,11 persen, sedangkan komoditas dominan penyumbang utama inflasi m-to-m yakni bawang merah, tomat, bawang putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), dan ikan nila.
Sedangkan penyumbang utama inflasi November 2024 secara y-on-y yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andil 0,37 persen dengan komoditas dominan penyumbang utama inflasi y-on-y meliputi emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), daging ayam ras, bawang merah, dan beras.