LEBONG,KORANRB.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebong membidik kegiatan revitalisasi Pasar Ajai Siang di Desa Ajai Siang, Kecamatan Topos.
Proyek revitalisasi pasar ini menggunakan anggaran sejumlah Rp2,7 miliar bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2023.
Dalam pekerjaan proyek ini, Kejari Lebong menduga adanya indikasi tindak pidana korupsi (tipikor).
Sehingga, Kejari Lebong melakukan pengumpulan data dan pengumpulan bahan keterangan (Puldata/Pulbaket) untuk mendapati alat bukti adanya tipikor.
BACA JUGA:Dewan Sebut Pengawasan Pupuk Subsidi Dirasakan Masih Longgar
BACA JUGA:Penerima Dana Hibah Rp50.3 Miliar Diingatkan Sampaikan Laporan, Ini Akibatnya Bila Tak Ada LPj
“Kemarin (Senin, red) kami sudah melakukan pengecekan fisik kegiatan. Memastikan apakah bangunan itu benar-benar ada atau tidak,” ujar Kajari Lebong, Evi Hasibuan, SH, MH melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Robby Rahditio Dharma, SH., MH, Selasa, 3 Desember 2024.
Pengecekan fisik kegiatan revitalisasi Pasar Ajai Siang kata Robby lagi, menindak lanjuti laporan masyarakat yang disampaikan kepada Kejari Lebong. “Ya kita menindaklanjuti laporan masyarakat,” ucapnya.
Robby belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai indikasi Tipikor dalam proyek revitalisasi Pasar Ajai Siang tersebut.
“Karena kami baru melakukan pengecekan fisik, dan kami tidak membawa ahli, jadi belum bisa kami sampaikan informasi lebih lanjut,” sampainya.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Umumkan Upah Minimum Nasional 2025 Naik 6,5 Persen
BACA JUGA:Lengkap! 10 Tersangka Proyek Puskeswan Benteng Ditahan Kejati
Untuk diketahui, proyek revitalisasi Pasar Ajai Siang senilai Rp2,7 miliar dikerjakan oleh CV. King Konstruksi Utama. Pekerjaan berlangsung selama 5 bulan kalander kerja, tepatnya berakhir pada Desember 2023.
Setelah proyek revitalisasi Pasar Ajai Siang selesai, peresmiannya langsung oleh Menteri Perdagangan (Memperindga) saat itu, Zulkifli Hasan