BACA JUGA:Gusril-Hamid Komitmen Selesaikan Permasalahan Listrik di Kaur
BACA JUGA:5 Kecamatan di Kaur Kumuh, Ini Langkah Diambil Disperkim
Berdasarkan hasil kajian epidemiologi DKPP Kota Bengkulu penyebabnya lantaran terjangkit penyakit ngorok atau septicaemia epizootica.
Bahkan dari hasil penelusuran, DKPP Kota Bengkulu menemukan asal penyebaran penyakit ngorok di Kelurahan Kandang tersebut.
Dijelaskan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma bahwa Rumah Potong Hewan (RPH) Padang Serai menjadi asal penularan penyakit ngorok yang menyerang sejumlah kerbau di Kelurahan Kandang.
“Jadi memang penyakit yang menyerang beberapa ekor kerbau yang berada di kandang itu merupakan penyakit SE atau penyakit ngorok,” kata Henny, Kamis, 5 Desember 2024 saat diwawancarai RB.
“Setelah kita tracking (telusuri) dan melakukan pengkajian epidemiologinya ternyata sumber penularanya kita duga berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) Padang Serai. Karena kerbau ini jangkauannya jauh, dan peternak juga tidak melakukan penambahan kerbau dari daerah luar,” sambung Henny.
Mendapati laporan dari masyarakat terkait adanya kasus penyakit ngorok di Kota Bengkulu yang terjadi pada hewan ternak di Kelurahan Kandang tersebut ia telah menurunkan petugas untuk melakukan pengobatan serta melakukan penelusuran penyebab dari masuknya penyakit tersebut.
Henni juga menjelaskan untuk ciri gejala kerbau yang terjakit penyakit SE ini sendiri kerbau seperti demam, tidak aktif serta keluar cairan dari hidungnya.
Ia menyampaikan bahwa penyakit SE tengah breakaout atau mengalami peningkatan yang disebabkan oleh cuaca akhir-akhir ini sering hujan dan juga tingkat penyebarannya sangat cepat terlebih kadang kerbau yang berada di Kelurahan Kandang tersebut relatife berdekatan.
Kemudian ia menyampaikan agar para peternak tidak panik untuk segera menjual karena dengan hal demikian akan meluaskan penyebaran penyakit SE tersebut kesejumlah daerah lainnya.
Namun dengan rutin melakukan pengobatan diharapkan dapat menangkal penyakit SE tersebut.
“Setelah kita turun, insyaallah bisa teratasi dan kita sudah turun juga saat ini sudah mulai melandai,” demikian Henny
Sekadar mengulas berita sebelumnya diduga terjangkit penyakit ngorok, puluhan ternak warga Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu mati, warga harapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu bertindak cepat.
Salah satu pemilik kerbau, warga RT 2 RW 1 Kelurahan Kandang, Sukardi (40) mengungkapkan dari total 25 ekor kerbau miliknya, hingga kemarin, 4 Desember 2024 sebanyak 4 ekor kerbau mati.
Ia menuturkan, tidak mengetahui secara pasti penyebab dari kematian 4 ekor kerbau miliknya tersebut.