KORANRB.ID - Cuaca ekstrem yang terjadi sebulan terakhir, tidak hanya bisa berdampak buruk terhadap warga Kabupaten Seluma, namun juga terhadap ternak berupa sapi dan kerbau yang rentan terserang penyakit ngorok.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin ini tentu berpengaruh terhadap kondisi hewan ternak. Sebaiknya jaga kondisi tubuh ternak dengan tetap memberikan pakan yang cukup, jaga kebersihan kandang dan bisa juga memberikan multivitamin atau dengan obat-obatan traidisional yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
"Kepada para peternak, jangan lupa juga untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap penyakit hewan menular, karena ancaman masih ada. Mencegah lebih baik," kata Kepala Distan Seluma, Arian Sosial melalui Kabid Peternakan, Hendry Aritonang didampingi Medik Veteriner, Drh. David Viter Olele.
Dilanjutkan David, penyakit yang sedang marak menyerang ternak saat ini yakni penyakit ngorok. Bahkan di beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu sudah banyak hewan ternak yang terserang penyakit tersebut.
BACA JUGA:Final, UMP Bengkulu 2025 jadi Rp2.670.039
BACA JUGA:Tuntaskan Polemik, Sekdes Dusun Baru Ajak Kades Mengundurkan Diri
Namun di Kabupaten Seluma, kasus tersebut belum ada atau nihil. Hal ini juga sudah disampaikan saat Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Bengkulu melakukan monitoring mengenai sebaran penyakit ngorok di Kabupaten Seluma pada Selasa 10 Desember 2024.
"Lagi ramai saat ini penyakit ngorok, namun di Kabupaten Seluma 0 kasus. Meskipun demikian, kepada peternak tetap disarankan menjaga hewan ternaknya dengan maksimal," imbau David.
Sementara itu, Hendry Aritonang menambahkan sebagai langkah pencegahan, saat ini telah disebar 500 dosis vaksin agar munculnya kasus tersebut dapat cepat diatasi. Fokusnya pada titik lokasi yang banyak hewan ternak serta yang berbatasan dengan daerah zona merah kasus hewan ngorok.
“Untuk lokasi vaksinasinya kita fokuskan di area perbatasan atau yang padat dengan ternak, karena penularan penyakit ngorok sangat gampang terjadi, sehingga perlu dilakukan pencegahan melalui vaksinasi,” kata Hendry.
BACA JUGA:NAL dan ASN Tuntut Kejelasan TPP, Dewan Surati BPK RI Minta Audit Investigasi Keuangan Pemkab Lebong
Diungkapkan Hendry, penyakit ngorok ini muncul karena adanya bakteri yang ada di sekitar ternak, terutama pada pakannya. Jika sudah terlanjur terserang maka sulit untuk dilakukan penyembuhan. Maka dari itu vaksinasi dilakukan untuk mencegahnya.
Penyakit ngorok merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan, sehingga lambat laun ternak akan mengalami kesulitan bernafas, dan berkurang nafsu makan sehingga akhirnya kehabisan tenaga dan mati. Ciri-ciri dominanya hewan mengeluarkan suara seperti sedang mendengkur atau ngorok.
“Vaksinasi ini sangat perlu dilakukan apabila ingin mencegah, karena bakterinya begitu masif menyerang ternak dan sulit di sembuhkan,” beber Hendry.