Disdikbud Rejang Lebong Susun Strategi Antisipasi Libur Panjang Ramadan 2025

Minggu 12 Jan 2025 - 20:31 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

CURUP, KORANRB.ID – Wacana libur panjang selama bulan Ramadan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai menarik perhatian banyak pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong.

Menyikapi potensi kebijakan tersebut, Disdikbud Rejang Lebong mulai menyiapkan strategi khusus agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan optimal tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.  

 Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Drs. Noprianto, MM, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final dari pemerintah pusat terkait jadwal libur Ramadan.

Namun, pihaknya sudah mulai melakukan langkah-langkah antisipasi jika kebijakan libur selama satu bulan penuh benar-benar diterapkan.  

BACA JUGA:Ini Dia Daftar Juara Umum Open Grasstrack Escobar Cup 5 Tahun 2025

BACA JUGA:Besok Senin Pemadaman Listrik di Kota Bengkulu, Ini Daerah yang Terdampak

 “Sampai saat ini, masalah libur siswa selama Ramadan masih dalam proses diskusi dan telaah di tingkat pusat. Kalau memang nantinya diputuskan siswa libur selama sebulan, tentu kita akan menyusun strategi dan kebijakan di tingkat daerah agar pembelajaran tetap efektif,” ujar Noprianto.

 Menurut Noprianto, salah satu tantangan terbesar jika kebijakan libur panjang selama Ramadan diterapkan adalah memastikan bahwa siswa tetap mendapatkan materi pelajaran secara optimal.

Disdikbud Rejang Lebong berencana untuk memanfaatkan teknologi dan metode pembelajaran alternatif untuk menjawab tantangan tersebut.  

 “Jika memang libur satu bulan penuh, kami akan mengarahkan guru untuk memanfaatkan platform digital dalam memberikan materi kepada siswa. Selain itu, ada kemungkinan menerapkan sistem tugas mandiri berbasis proyek yang bisa dilakukan di rumah,” jelasnya.  

BACA JUGA:Pondasi Penting! Berikut 4 Tips Mengajarkan Anak supaya Bisa Menghargai Orang Lain

 Ia juga menambahkan bahwa pendekatan ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk tetap aktif belajar, meskipun tidak secara langsung berada di ruang kelas.

“Pendidikan adalah proses yang harus terus berjalan, terlepas dari situasi apapun. Oleh karena itu, kami akan memastikan semua langkah yang diambil tetap selaras dengan kurikulum nasional,” tambahnya.  

 Di tengah isu libur panjang yang semakin santer terdengar, Noprianto mengingatkan agar siswa dan guru tidak terlena dengan kabar tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga fokus pada proses KBM yang tengah berlangsung sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat.  

 “Tetap fokus dan jalankan KBM seperti biasa. Jangan sampai hanya karena mendengar kabar ini, kita lengah dan menurunkan semangat belajar maupun mengajar. Semua pihak harus tetap menjalankan tugas masing-masing dengan maksimal,” ujarnya.  

Kategori :