KORANRB.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) bersama PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) membentuk program pendanaan BTN Fund. Kolaborasi tersebut akan melengkapi ekosistem perumahan berbasis digital yang dimiliki perseroan. Sehingga mendukung Bank BTN dari sisi transaksi, channel penjualan, hingga percepatan proses bisnis.
Bank BTN menjadi investor tunggal untuk BTN Fund. Dana investasi yang disiapkan berkisar Rp 200 miliar sampai Rp 400 miliar. Bank spesialis perumahan itu dapat berinvestasi pada perusahaan rintisan (start-up) properti dan industri terkait lainnya. Tujuannya mendongkrak sektor perumahan.
Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, MCI bertindak sebagai pengelola dana BTN Fund. Kemitraan tersebut menjadi upaya peningkatan kapabilitas perseroan. Sekaligus membantu usaha start-up potensial di sektor properti untuk bertumbuh.
BACA JUGA:Debat Pilpres Perdana 120 Menit Dibagi Enam Segmen
’’Tentunya pembentukan BTN Fund diharapkan dapat menciptakan demand, memperluas pangsa pasar, dan membuka segmen baru di sektor perumahan,” kata Setiyo dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama di Menara BTN.
Menurut dia, sektor perumahan di Indonesia memiliki peluang besar untuk bertumbuh. Tecermin dari angka backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 juta unit. Angka tersebut terus bertambah lantaran angka pernikahan yang setiap tahunnya mencapai 1 juta.
’’Tentunya investasi akan tetap mempertimbangkan beberapa kriteria perusahaan yang akan menjadi target pendanaan agar investasi ini tetap akan menguntungkan ke depannya,” ujarnya.
BACA JUGA:Investor Amerika juga Tertarik Kelola Sampah Kota
Direktur Investasi MCI Dennis Pratistha menargetkan pendanaan bagi para perusahaan rintisan yang potensial. Sebagai active investor, BTN Fund akan mendorong proses value creation pada investees melalui aktivitas business development.
Melalui BTN Fund, Dennis berharap BTN dapat menempatkan investasi yang mampu meningkatkan net interest margin (NIM), fee based income, dan menurunkan biaya operasional bisnis. ’’Pendanaan itu sendiri tentunya kita akan mengakselerasi bisnis mereka. Mortgage tech agar ringkas,” kata Dennis.
Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra menilai, BTN Fund akan berdampak terhadap kinerja positif bank. Terutama dari sisi (NIM) dan fee based income yang bisa mencapai double-digit. Sejalan dengan peningkatan kapabilitas dan pembiayaan.
’’NIM kami prediksi kurang lebih di 2024 mungkin sekitar 4 persen. Kemudian juga fee based (income) mencapai 11 persen sampai 12 persen dari total operasional income kita,” jelasnya.(han/c17/dio)
Kredit Investasi, Modal Kerja, dan Properti hingga Oktober 2023
- Kredit investasi: Rp 1.796,1 triliun
- Kredit modal kerja: Rp 3.107,7 triliun