YA (20) membuat laporan ke Polda Bengkulu beberapa waktu lalu. Akibat penipuan ini orang tua YA mengalami kerugian Rp 750 juta.
BACA JUGA:Empat Terdakwa OOJ Eksepsi BACA JUGA: PH Ragu Hasil Audit Ahli, Sebut KN Rp 454 Juta
Mirisnya, untuk mendapatkan uang Rp 750 juta, dengan harapan anak laki-lakinya bisa menjadi anggota Polri, orang tuanya rela menjual tanah, mobil hingga pinjam uang ke Bank sebesar Rp 150 juta.
Kepada RB, Selasa (12/12) YA menceritakan, kasus dugaan penipuan ini berawal saat ia ingin menjadi anggota Polri.
BACA JUGA:Cicilan Bank Belum Lunas, Korban Berharap Uang Kembali
Saat itu ada seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023 di Polda Bengkulu. Tanpa banyak pikir, YA langsung melengkapi persyaratan untuk mengikuti seleksi tersebut.
Namun sayangnya, dalam seleksi itu, YA langsung gugur pada tahap tes kesehatan pertama YA tidak lolos. Hasil tersebut membuat orangtua YA kecewa.
Lantas orangtua YA bercerita kepada temannya yang lain tentang hasil seleksi itu dan berharap ada yang bisa membantu anaknya bisa lulus.
“Kemudian teman orang tua saya itu bilang ada, orang yang dia kenal bisa meloloskan saya menjadi anggota Polri,” terang YA.
BACA JUGA:Cicilan Bank Belum Lunas, Korban Berharap Uang Kembali
Oleh temannya itu, orangtua YA diarahkan dan dikenalkan dengan seorang polisi yang diketahui berinisial SG. Selanjutnya, terjadilah perbincangan antara mereka. Dalam perbincangan itu, SG mengaku bisa meluluskan YA menjadi bintara polisi.
“Si oknum polisi (SG, red) bilang bisa meluluskan saya di tes menjadi anggota Polri. Asalkan orangtua saya bisa membayar sejumlah uang,” lanjutnya.
Diduga SG ini meminta uang tunai Rp 600 juta kepada orangtua YA sebagai syarat uang pelicin agar anak korban bisa diterima menjadi anggota Polri. Tanpa curiga orangtua YA menyerahkan uang tersebut.
Kemudian selang beberapa waktu, SG kembali meminta tambahan Rp 150 juta agar YA benar-benar lolos menjadi anggota Polri.
BACA JUGA:Dicurigai Maling, Pemuda Diamankan Warga
Karena sudah tidak punya uang lagi, orangtua YA lantas menjual tanah, mobil hingga pinjam uang ke Bank demi masa depan anaknya.