KORANRB.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terus berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran dengan merancang langkah-langkah strategis.
Salah satu inisiatif terbaru adalah pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) hingga tingkat desa/kelurahan, melibatkan masyarakat secara langsung.
BACA JUGA:Cegah Penyimpangan, Personel Polda Binrohtal Tiap Kamis
Gubernur Bengkulu Prof. Dr Rohidin Mersyah MMA, mengatakan keberadaan Redkar tingkat desa setiap kabupaten memiliki peran penting dalam penanganan awal kebakaran.
Para relawan yang berasal dari lingkungan setempat memiliki pengetahuan mendalam tentang wilayah tempat tinggalnya, sehingga dapat menjadi garda terdepan dalam menangani kebakaran.
BACA JUGA:Pedagang Musiman Bebas Retribusi Sampah
"Mereka dapat mengambil tindakan cepat di lapangan untuk mengomandoi warga dalam penanganan awal dan menghubungi pihak terkait untuk mencegah kebakaran meluas," kata Rohidin.
Menurut Rohidin, Redkar juga harus aktif dalam kegiatan pencegahan kebakaran, seperti bekerja sama dengan PLN untuk memeriksa jaringan listrik secara berkala.
BACA JUGA:Pemprov dan HIMNI Kolaborasi Bangun BengkuluBACA JUGA:Pemprov dan HIMNI Kolaborasi Bangun Bengkulu
"Kerjasama dengan PLN dan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan listrik secara berkala dapat menjadi langkah preventif yang efektif," tambahnya.
Tambahnya, Selain pelatihan dan sosialisasi tindakan awal pemadaman kebakaran, Redkar akan dibekali dengan sarana prasarana pemadam api yang lebih praktis dan efisien.
BACA JUGA:Polda Gelar Latpraops, Samakan Persepsi Lilin Nala 2023
"Kami juga akan memastikan bahwa setiap kabupaten/kota memiliki alat pemadam terapung portabel minimal satu setiap kecamatan," tega Rohidin.
Kasatpol PP Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman, menjelaskan bahwa saat ini Redkar sudah terbentuk di lima kabupaten/kota dengan total 1.400 relawan.
BACA JUGA:DLH Tunda Tanam Ulang Taman Median Jalan