SELUMA, KORANRB.ID - Inspektorat Kabupaten Seluma telah selesai melakukan audit reguler dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran berjalan. Dalam audit reguler yang berlangsung selama 24 hari di 10 sekolah, ada temuan yakni dua sekolah belum membayar pajak.
Hal ini dibenarkan Inspektur Inspektorat Seluma, Dr. Marah Halim, SP, MP, M.Si, Mak, CGCAE, QRMP. Dikatakannya, dari audit yang berjalan terhitung sejak Senin (18/9), terdapat temuan di dua sekolah, berupa temuan administrasi dan belum ada menyetor pajak.
Namun, tambah Marah Halim, semua sekolah telah memperbaiki temuan administrasi dan melakukan penyetoran pajak, Rabu (25/10). Sehingga hal itu telah selesai. Temuan tersebut merupakan temuan tahun anggaran yang sedang berjalan dan masih bisa diperbaiki.
BACA JUGA:Usul Peningkatan Pelayanan Puskeswan Mulai Dipetakan
"Adapun temuannya meliputi temuan administrasi dan belum membayar pajak. Salah satunya termasuk pajak alat tulis kantor (ATK). Hal ini terjadi karena keperluan tersebut belum dibelanjakan sehingga pajaknya belum terbayarkan," jelas Marah Halim.
Marah Halim menerangkan dalam audit kali ini Inspektorat Seluma melihat perkembangan realisasi dana BOS, apakah sudah tepat sasaran atau ada temuan. Adapun hal yang diperiksa yakni realisasi berdasarkan laporan yang masuk disandingkan dengan SPj penggunaan dana BOS, kemudian disesuaikan dengan fakta di lapangan.
Untuk pemilihan sekolah, menurut Marah Halim, sasarannya merupakan sekolah yang belum pernah diaudit oleh Inspektorat, kemudian sekolah yang memiliki pengaduan masyarakat (Dumas) cukup banyak sehingga dilakukan audit untuk membuktikannya.
BACA JUGA:Ribuan APS Melanggar, Terbanyak di Kota Bengkulu
"Dalam audit ini Inspektorat Seluma mengerahkan personel dari Inspektur Pembantu (Irban) 1 hingga Irban 4," ujarnya.
Sementara itu, terkait audit dana desa di 20 desa yang ada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Seluma, Marah Halim mengatakan bahwa saat ini belum bisa diekspose karena masih ada perbaikan administrasi yang harus dilakukan. Namun dia menegaskan bahwa paling lambat pekan depan akan diekspose hasilnya.
"Ada 20 desa yang dilakukan audit, ini terkait audit anggaran tahun lalu dan tahun yang sedang berjalan,” ucapnya.(zzz)