MUKOMUKO, KORANRB.ID – Pemkab Mukomuko pastikan di tahun 2024 mendatang tenaga honorer daerah (Honda) masih tetap dipekerjakan. Tentu selagi belum ada keputusan resmi dari pemerintah pusat tetap penghampusan honorer.
Pemkab Kabupaten Mukomuko merasa sangat terbantu dengan adanya Honda. Mengingat masih terbatasnya jumlah ASN, belum seimbang antara jumlah personel dengan tugas pelayanan kepada Masyarakat yang harus diemban.
Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mukomuko, Wawan Santoni, S.Hut, M.Si menyatakan sesuai analisa jabatan, Pemkab Mukomuko masih kekurangan 2 ribu pegawai atau ASN.
BACA JUGA: HPT jadi Kebun Oknum DPRD, KPHP Mesti Tegas
Untuk mengisi kekuarngan tersebut maka dibutuhkan bantuan tenaga honorer. Selain itu, Pemkab Mukomuko juga sudah menyiapkan anggaran untuk gaji para honorer di APBD 2024.
“Kami pastikan tahun depan Honda tetap bekerja. Hanya saja bakal berkurang jumlahnya. Karena adanya penerimaan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Mukomuko tahun ini,” kata Wawan.
Perekerutan PPPK sesuai dengan SK Menteri PAN-RB Nomor 546 tahun 2023 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/ Kota tahun anggaran 2023.
Kabupaten Mukomuko mendapat kuota PPPK 249 orang. Terdiri atas 109 formasi guru, 109 kuota formasi kesehatan, dan 31 kuota untuk formasi tenaga teknis.
“Proses rekrut PPPK telah berlangsung, saat ini tengah menunggu hasil akhir. Nanti berapa jumlah yang lulus, ini yang akan mempengaruhi jumlah Honda yang ada,” ujarnya.
Terpisah Muklis salah seorang tenaga Honda Pemkab Mukomuko menceritakan, nasib Honda tenaga teknis sangat berbanding terbalik dengan Honda tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.
Pasalnya, meskipun telah bertugas selama belasan tahun di perkantoran Pemkab Mukomuko, hingga saat ini tak ada kejelasan status honorer. Jumlah formasi PPPK tenaga teknis sangat minim setiap tahunnya.
BACA JUGA: 32 Kasus HIV/AIDS, 16 Penderita Meninggal
“Sebenarnya kami sangat berharap bisa ikut diperhatikan. Jangan hanya memperbanyak formasi tenaga kesehatan dan guru saja. Sebab sebagian besar pekerjaan teknis di OPD ini dikerjakan oleh Honda bukan ASN,” sampainya.
Dia menambahkan, di Kabupaten Mukomuko jumlah Honda teknis tak kurang 1.000 orang. Mereka dengan setia menjalankan tugas. Baik sebagai tenaga staf, sopir, cleaning service hingga petugas keamanan.
“Kami sangat berharap kalau nasib kami juga dapat diperhatikan oleh Pemkab Mukomuko. Melalui usulan formasi yang jumlah kuotanya diperbanyak,” pungkasnya.(pir)