Sebelum dilakukan penataan, berbagai tempat duduk telah disediakan oleh masyarakat setempat bagi Anda yang ingin bersantai menikmati air danau yang tenang. Refleksi langit yang biru langsung terpantul dengan jelas di atas air seolah-olah DDTS merupakan sebuah cermin yang besar.
BACA JUGA:Januari Jembatan Elevated DDTS Diresmikan, Tim UGM Uji Kekuatan
Entah seperti apa wajah baru DDTS yang berdasarkan Informasi dari Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, akan dibangun dengan kearifan lokal dengan mengandung kekentalan adat Bengkulu.
Perlu dikathui, berbagai flora dan fauna pun bisa Anda temukan bersantai di area DDTS.
Danau ini juga menjadi rumah asli bagi Anggrek pensil, salah satu tanaman langka dan dilindungi di Indonesia. Saat Inggris menduduki Bengkulu pada tahun 1800-an, bunga ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” karena keindahan warnanya. Hal inilah yang akhirnya membuat DDTS ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam sejak tahun 17 Juni 1936 demi menjaga keberadaan bunga cantik ini.
Walaupun namanya agak “mengerikan”, namun danau ini tidak akan membuat Anda galau dan menyesal karena kecantikannya. Dengan membayar biaya kontribusi sebesar Rp 1.500, matahari tenggelam pada pantulan danau yang tenang bisa menjadi penutup perjalanan Anda di kota Bengkulu. (**)