Lapak Pedagang Pasar Minggu Cemari TPU Belakang Pondok

Kamis 27 Nov 2025 - 22:47 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Ia memastikan pengawasan ketat akan dilakukan setiap hari.

“Tidak ada lagi rapat-rapat. Tidak ada lagi sosialisasi. Sosialisasi sudah sering dilakukan. Sekarang saatnya tindakan tegas,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu, Sehmi Alnur, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan lokasi resmi bagi pedagang terdampak penertiban. Pedagang basah diarahkan ke Pasar Minggu, sementara pedagang kering pindah ke Pasar Tradisional Modern (PTM).

“Tempat sudah kami sediakan. Jangan terlalu lama menunda. Lebih cepat pindah, lebih baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pedagang yang tetap berjualan di lokasi terlarang akan berhadapan dengan penegakan hukum.

“Kalau masih tetap di situ, ya tidak apa-apa. Tapi konsekuensinya berhadapan dengan perda,” ujarnya.

Sehmi menanggapi keinginan pedagang untuk berdialog langsung dengan Wali Kota terkait perubahan perda.

“Kalau soal perubahan perda, itu prosesnya panjang. Tidak bisa serta-merta,” katanya.

Untuk mendukung relokasi, Pemkot Bengkulu memberikan fasilitas tempat gratis selama tiga bulan pertama di lokasi resmi.

Namun biaya air, listrik, dan pengelolaan sampah tetap menjadi tanggungan pedagang.

“Kami gratiskan tempat selama tiga bulan. Tapi air, listrik, dan sampah tetap harus dibayar,” tutupnya.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Rahmad Widodo, menilai penataan kawasan perdagangan di Pasar Minggu merupakan komitmen pemerintah memperbaiki wajah kota. Namun ia meminta agar setiap kebijakan tidak menimbulkan masalah baru bagi pedagang.

“Pedagang adalah bagian dari wajah kota. Pemerintah juga harus memberikan fasilitas dan ruang yang layak agar mereka bisa berusaha dengan baik,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya pendekatan humanis.

“Penertiban itu harus dilakukan dengan pendekatan yang persuasif dan humanis. Pemerintah perlu memastikan ada solusi yang diberikan, sehingga pedagang tetap bisa melakukan aktivitasnya dengan layak,” tegasnya.

Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Minggu (P3MB), Edi Susanto, menyampaikan keberatan atas penertiban tanpa solusi yang dianggap jelas.

Kategori :