"Semua dari dinas PUPR total nilai yang sudah dilakukan lelang dini itu sekitar Rp96 miliar lebih," ujarnya.
Sementara ini, menurut Hafizh proyek yang nilainya besar baru SPAM Kobema. Bahkan nilainya hingga Rp48 miliar.
BACA JUGA:Penerbangan Langsung ke Arab Saudi Ditunda Agustus
Namun, yang memiliki nilai besar seperti pembangunan elevated seperti tahun lalu, tidak ada. "Yang nilainya lumayan besar juga pembangunan jalan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. Nanti akan diinformasikan jika sudah masuk," tuturnya.
Delapan paket pekerjaan yang sudah dilakukan lelang dini tersebut, dikatakan Hafizh dua diantaranya menggunakan APBD 2024, yakni pengawasan pembangunan jaringan distribusi dan pengawasan pembangunan jaringan irigasi SPAM Kobema.
BACA JUGA:Rakornas Kejaksaan, Bahas Proyeksi Kerja 2025
"Ada dua paket menggunakan APBD murni, enam lainnya melalui DAK Fisik," ujarnya.
Sesuai dengan Sistem Monitoring Center for Prevention (MCP) yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikatakan Hafizh, berkaitan SiRUP per 31 Maret 2024 sudah harus dilakukan 100 persen.
Untuk itu, mulai awal Januari ini harus sudah dilakukan proses. "Biasanya SiRUP itu, kita evaluasi perminggu. OPD-OPD mana yang progresnya masih lambat akan kita dorong supaya lebih cepat," tuturnya.
Diharapkan, tiga bulan pertama target nilai realisasi sudah sesuai dengan angka yang ditargetkan masing-masing OPD.
BACA JUGA:5 SPBN Dapat 6.912 KL Biosolar
Namun, saat ini semua masih tahap proses. Sebab akan ada penandatanganan perjanjian kinerja antara Kepala OPD dengan Gubernur terlebih dahulu.
"Dari situ nanti masing-masing OPD akan menyusun rencana aksi sesuai dengan target kinerja yang dibuat berdasarkan anggaran yang tersedia. Tandatangan kinerja tersebut akan diselesaikan dalam bulan ini juga. Sekarang sedang di proses,"pungkasnya. (bil)