KOTA MANNA, KORANRB.ID - Salah satu objek wisata di tengah kota milik Pemkab Bengkulu Selatan (BS) yakni Tebat Rukis, belum menarik perhatian bagi wisatawan. Sehingga beberapa masyarakat beranggapan Pemkab BS tidak mampu mengelola wisata tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, belum ada perubahan dari objek wisata Tebat Rukis yang berada di Kota Manna itu. Tercatat dua kali renovasi Tebat Rukis oleh Pemkab BS. Yakni tahun 2019 dan 2022 lalu.
Hanya saja apa yang dilakukan oleh Pemkab tersebut belum membawa perubahan menjadikan Tebat Rukis lebih baik.
BACA JUGA:Semua Kendaraan Sudah Bisa Melintasi Jalan Liku Sembilan
Salah satu pengunjung Tebat Rukis, Putri Apriani (27) mengungkapkan, Tebat Rukis adalah salah satu wisata paling tepat untuk di tengah kota. Masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya dan sangat refesentarif bagi wistawan lokal maupun luar daerah.
“Harusnya Tebat Rukis ini jadi Icon Bengkulu Selatan. Ini kan jalan lintas, berada di tengah kota. Tapi belum ada perubahan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sebagai warga Kota Manna, ia sangat menyayangkan kondisi Tebat Rukis saat ini. Apalagi beberapa kali renovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah namun tidak dirawat dengan baik. Sehingga terkesan diabaikan.
BACA JUGA:Darainase Jalan Jati Rusak, Rp1 Miliar untuk Perbaikan
“Kalau bisa Tebat Rukis ini jadi tempat nongkrong saat malam. Tapi pemerintah harus inovasi lagi,” ujarnya.
Senada disampaikan oleh warga Kota Manna lainnya, Budi Hartono (46). Menurutnya, saat ini Tebat Rukis hanya nama. Sebab beberapa kali perubahan tampilan, Tebat Rukis belum mampu menjadi wisata dambaan masyarakat. Bahkan hampir tidak ada warga yang mendatangi Tebat Rukis.
Masih kata Budi, Tebat Rukis saat ini lebih banyak dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda yang mabuk miras dan pil Samcodin.
“Kalau dulu ada mainan angsa untuk orang keliling Tebat Rukis, kalau kini malah dihiasi lampu rusak. Kan tidak ada kreatifnya pemerintah kita,” sampainya.
BACA JUGA:Caleg Direhab BNN Tidak Digugurkan. HMI UMB Minta Jangan Dipilih
Sementara itu Bupati BS Gusnan Mulyadi mengklaim Tebat Rukis telah ditata dengan baik oleh pemerintah daerah. Hanya saja selama ini banyak sarana di lokasi tersebut dirusak oleh oknum warga. Seperti lampu, tulisan nama Tebat Rukis dilepas dan lainnya.
Gusnan menilai masih banyak masyarakat yang tidak mempunyai rasa memiliki saat pemerintah membangun fasilitas umum.