Hal tersebutla yang telah mengakibatkan adanya sengketa tanah yang disebabkan mengenai hak tanah adat antara masyarakat Amungme terhadap pendatang serta perusahaan pertambangan Freeport Indonesia di Timika.
Dimana gunung yang dijadikan pusat penambangan emas dan tembaga oleh PT. Freeport Indonesia merupakan gunung suci yang di agung-agungkan oleh Suku Amungme, dengan nama puncak Nemangkawi di Puncak Jaya.
BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya
Adapun nemang mempunyai arti panah sedangkan kawi artinya suci. Jadi dapat disimpulkan bahwa Nemang Kawi dapat diartikan sebagai panah yang suci yang bebas perang, yang penuh dengan kedamaian. Dimana wilayah Amungme di sebut juga dengan Amungsa.
Dataran tinggi Papua merupakan tempat tinggal dari Suku Amunge. Dimana tanah yang mereka diami banyak mengandung biji emas.
BACA JUGA:Suku Minahasa, Punya Sistem Pemimpin yang Terkuat serta Tradisi Unik
Hasil bumi yang melimpah tersebut menjadi sasaran para kaum elit, mereka mengeruk keuntungan tersebut.
Akibat dari ketidakberdayaan dari suku ini, mereka semakin tersingkir dan terasingkan dari tanah mereka sendiri. Suku Amunge kebanyakan tinggal di Kabupaten Mimika dan Puncak Jaya.
BACA JUGA:Fakta Menarik Suku Buton, Punya Mata Biru yang Menawan Serta Benteng Terluas di Dunia
Berdasarkan sejarahnya, suku ini berasal dari lembah Baliem, hal ini dibuktikan dengan adanya kata kurima dan hitigima tempat nenek mpyang suku ini berkumpul.
Untuk tempat berkumpul keluarga, mereka mendirikan rumah dari alang-alang. Untuk bertahan hidup, mereka melakukan cocok tanam, bertani dan berburu.
BACA JUGA:Suku Mandar, Sejarah, Budaya Hingga Keunggulannya di Lautan
Suku ini berkeyakinan, bahwa mereka adalah mahluk pertama dari terciptanya manusia.
Mengenai asal usul dari suku Amunge, ada tiga versi yang berbeda yaitu, pertama, suku Amunge berasal dari tanah, lalu keluar dari mulut gua dengan membawa benih untuk bercocok tanam.
BACA JUGA:Tradisi Adu Kerbau Suku Toraja, Ikon Pariwisata Indonesia
Kedua, suku ini berasal dari leluhur yang hidup di bawah kekuasaan menaga Nemungki yang tidak mengizinkan anak cucunya melihat dunia luar.