SELUMA SELATAN, KORANRB.ID - Sejumlah petani asal Desa Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan mengeluhkan jembatan gantung yang kondisinya sudah cukup membahayakan pelintas.
Padahal jembatan tersebut merupakan satu satunya jembatan sentra pertanian di Desa Padang Merbau. Hal ini diungkapkan salah seorang petani, Hatika (60).
Saat ini badan jembatan sudah mulai rapuh dan hancur, termasuk besi pada jembatan juga mulai karatan dan kropos serta lantai jembatan yang terbuat dari papan kayu juga telah lapuk.
Jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin jembatan tersebut akan roboh dan membahayakan pelintas yang melewatinya.
"Kami setiap hari melewati jembatan tersebut, namun timbul rasa khawatir jika sewaktu waktu akan roboh. Jika dilihat dari penampakannya sudah keropos semua," ungkap Hatika.
BACA JUGA:Kembali Meresahkan, Segera Tindak Warem
Serupa dengan Hatika, petani lainnya bernama Johan mengaku bahwa jembatan tersebut sudah mulai mengalami kerusakan sejak tiga tahun yang lalu.
Awalnya lantai papan yang lapuk, lalu lambat laun besi penyangga jembatan juga mulai keropos karena karatan. Johan berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma dapat memberikan uluran bantuan agar para petani dapat memetik hasil kebun dan sawahnya dengan tenang tanpa ada ancaman kerusakan jembatan sewaktu waktu.
“Kami berharap Bupati Seluma dapat segera meninjau agar tau kondisi kami saat ini, karena jembatan ini merupakan akses utama kami untuk berkebun," harap Johan.
Terpisah, Kepala Desa Pasang Merbau, Elian Hardoni mengungkapkan saat ini dirinya telah menampung keluhan dan aspirasi masyarakat.
Tindaklanjutnya tentu ada, yakni membuatkan usulan rehab jembatan ke Pemkab Seluma secara resmi. Rencananya jika tidak ada perubahan akan dilakukan pada awal Februari 2024.
BACA JUGA:Giliran Pejabat DLH Seluma Dipanggil, Terkait Dugaan Pencemaran Limbah PT AIP
"Akan kita usulkan segera, semoga keinginan petani dapat terkabul sehingga hasil bumi dapat diolah dengan tenang," ujar Kades.
Selain itu, jembatan tersebut sangat penting direhab. Karena jembatannya dapat menghubungkan para petani ke lahan pertanian seluas 200 hektare.
Sehingga manfaatnya sangat besar terhadar perputaran ekonomi masyarakat sekitar yang bekerja sebagai petani.