TUBEI, KORANRB.ID - Tahun ini Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Lebong akan memaksimalkan lagi penayangan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam etalase e-Katalog. Artinya partisipasi pelaku UMKM diharap terus meningkat. Khususnya untuk pelaku UMKM lokal atau yang wilayah usahanya berada di Kabupaten Lebong.
Disampaikan Kepala BLP Kabupaten Lebong, Eldi Satria, ST, tahun 2023 pihaknya berhasil menayangkan 2 ribu lebih produk UMKM dengan jumlah pelaku usaha 80 orang atau badan usaha ke dalam etalase e-Katalog. Jumlah itu naik 10 kali lipat dibanding tahun 2022. ''Untuk tahun ini paling tidak bisa naik 50 persen tahun tahun lalu,'' tutur Eldi.
BACA JUGA: Dongkrak PAD, Perlu Dirikan TPR
Diakuinya, produk UMKM lokal akan menjadi prioritas belanja daerah. Namun untuk produk yang akan ditayangkan tidak semuanya berasal dari pelaku usaha lokal. Mayoritas masih diisi pelaku UMKM dari kabupaten lain yang ada di Provinsi Bengkulu. ''Kalau untuk pelaku UMKM lokal (Lebong, red) sesuai data tahun 2023 sekitar 30 an pelaku usaha,'' terang Eldi.
Produk UMKM yang akan dimasukkan ke e-Katalog itu tidak hanya bidang usaha Alat Tulis Kantor (ATK) serta makan dan minum saja. Termasuk di dalamnya usaha bidang jasa keamanan, bidang jasa service kendaraan dan cleaning service. ''Ada juga yang menawarkan produk peralatan rumah tangga,'' ungkap Eldi.
Dengan tingginya pelaku UMKM yang masuk e-Katalog, diharap manfaat atas kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong dapat dirasakan langsung masyarakat. Justru itu pihak pelaksana pengadaan barang dan jasa diimbau mengutamakan penggunaan produk lokal.
''Khususnya untuk jasa ATK, servis kendaraan dinas maupun keperluan makan dan minum karena banyak pelaku usahanya di Lebong,'' jelasnya.
BACA JUGA: Pedagang PTM Dibebaskan Pungutan 6 Bulan
Sementara Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd mengatakan, upaya peningkatan penggunaan produk lokal itu semata untuk menyejahterakan pelaku UMKM di Lebong. Tanpa adanya kepedulian dari pemerintah daerah, tentu sulit bagi pelaku UMKM untuk berkembang. ''Jadi jangan mau kalah bersaing, manfaatkan peluang yang ada,'' ucapnya.
Kepada pelaku UMKM lokal juga diingatkannya terus menjaga kualitas produk yang ditawarkan. Soalnya Pemkab Lebong juga tetap mengutamakan kualitas untuk produk yang dibeli dalam pengadaan barang dan jasa.
''Kami terus mengajak seluruh OPD (organisasi perangkat daerah, red) mendukung pengembangan UMKM lokal dengan mengutamakan belanja produk buatan lokal,'' demikian Fahrurrozi.(sca)