Kemudian disusul Pemprov Aceh dengan realisasi belanja daerah 97,71 persen.
Dan Pemprov Riau 97,30 persen.
BACA JUGA:Limbah Pasar Bisa Timbulkan Penyakit, Warga Minta Ini ke Pemkot
BACA JUGA:Target PAD Parkir Turun Rp17,5 Miliar, Ini Alasannya!
Kemudian paling bawah realisasinya belanja APBD itu ada di Provinsi Papua Selatan hanya 30,78 persen.
"Target pendapatan semuanya surplus. Alhamdulillah, kita Bengkulu mendapat peringkat 7 nasional tertinggi, termasuk juga pendapatan dari sektor pendapatan," jelasnya.
Pada realisasi tersebut, dikatakannya Provinsi Bengkulu berhasil mencetak angka 100,12 persen.
Presentasi tersebutlah yang membuat Pemprov Bengkulu masuk urutan ke-7 tertinggi nasional.
Sementara tinggi realisasi yakni Provinsi Kalimantan Selatan 120,83 persen.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Perlu Kemandirian Pangan
BACA JUGA:Wartawan Senior Zacky Antoni Raih Gelar Doktor
Lalu Papua Tengah 103,72 persen dan ketiga Provinsi Jawa Timur dengan realisasi pendapatan 102,87 persen.
"Kita masuk urutan ketujuh tertinggi secara nasional. Itu sungguh luar biasa," katanya.
Lebih lanjut, dikatakan Haryadi pendapatan nasional paling besar dari sisi pajak kendaraan bermotor.
Realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) mencapai Rp 83,28 miliar.
"Ini merupakan hasil dari program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang kita laksanakan tahun lalu," beber Haryadi.